TIMESINDONESIA, MALANG – Salah satu permasalahan di dalam kelas, seringkali guru menjelaskan materi bersifat abstrak. Sehingga menyebabkan peserta didik terlihat kurang bersemangat. Bingung karena tidak mengerti materi pembelajaran yang dijelaskan guru.
Peserta didik kurang focus dalam memperhatikan karena tidak faham materi. Ngantuk karena bosan. Di sebabkan guru hanya ceramah. Lalu bagaimana caranya menarik perhatian peserta didik agar faham materi dan semangat belajar di dalam kelas? Hal ini bisa di atasi melalui strategi pembelajaran diferensiasi melalui gambar.
Advertisement
Pembelajaran diferensiasi berpihak pada peserta didik. Karena pendidik merancang pembelajaran menurut kebutuhan peserta didik. Pendidik juga mengatur waktu, ruang dan kegiatan yang digunakan peserta didik bukan hanya menyajikan informasi saja.
Manfaat gambar untuk peserta didik; Pertama, Menumbuhkan daya tarik pada peserta didik. Kedua, Memudahkan pemahaman yang bersifat abstrak. Ketiga, Memperjelas bagian penting atau kecil agar mudah difahami dan diamati. Keempat, Menggunakan media gambar. Memudahkan untuk menyingkat uraian atau penjelasan yang panjang. Sehingga lebih mudah untuk difahami.
Penggunaan media gambar harus relevan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip dan konsep dapat disajikan melalui media gambar agar memudahkan peserta didik. Dalam pembelajaran diferensiasi melalui gambar bisa melalui komponen sebagai berikut yaitu:
Pertama, Diferensiasi konten. Misalnya guru menyajikan materi menggunakan media pembelajaran visual seperti gambar berupa poster atau infografis lainnya. Kedua, Diferensiasi Proses. Guru merancang aktifitas pembelajaran dimana peserta didik aktif melakukan penggalian informasi atau menuangkan pemahaman melalui gambar.
Ketiga, Diferensiasi Produk. Peserta didik bisa membuat produk akhir pembelajaran dengan bermacam-macam produk sesuai minat dan bakatnya. Bisa berupa gambar, poster, komik atau bentuk visual lainnya.
Lalu guru dapat mengatur lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didik. Misalnya, menyediakan media dan peralatan untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Lalu guru mengatur media untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran diferensiasi melalui gambar.
Berikut ragam aktifitas diferensiasi melalui gambar; Pertama, Membuat ilustrasi sesuai tema pembelajaran. Misalnya menggambar hewan yang paling disukai, lalu menjelaskan hewan tersebut dalam kelas. Kedua, Membuat ilustrasi dan keterangan. Peserta didik mengilustrasikan point penting dari materi penting yang dipelajari.
Ketiga, Peserta didik mengilustrasikan proses rangkaian pelaksanaan ibadah Haji dari bacaan dalam buku atau sesuai yang dijelaskan oleh guru. Ketika membuat ilustrasi menfasilitasi peserta didik menuangkan kreatifitas dan pemahaman tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji.
Keempat, Ilustrasi yang dibuat dilengkapi dengan tulisan dan simbol grafis. Misalnya dengan tanda panah, lalu membuat mind map (peta konsep) membantu peserta didik detail informasi yang banyak agar mudah difahami. Kelima, Membuat komik strip melatih peserta didik untuk mengurutkan proses. Hal ini bisa dilakukan pada jenjang SD, SMP, SMA, dan bisa dimodifikasikan sesuai kebutuhan.
Gambar adalah salah satu alat belajar yang bisa digunakan oleh peserta didik dengan karakteristik gaya belajar visual. Memudahkan siswa menerima materi dan menyampaikan gagasannya. Dengan gambar peserta didik bisa lebih mudah bereksplorasi. Memandang materi dengan hal yang indah dan mudah.
Melalui gambar juga akan mempermudah komunikasi siswa dengan sesama siswa. Anak yang gaya belajar visual akan lebih bisa menyampaikan pesan salah satunya dengan gambar. Gambar yang ditunjukkan dan mampu dia sampaikan makna dan tujuan yang ada didalamnya.
Hal ini berlaku bukan hanya anak usia sekolah dasar saja. Anak remaja juga lebih bisa memanfaatkan media gambar sebagai sarana untuk meningkatkan kreatifitas otak untuk membantu memahami materi ajarnya.
Pembelajaran diferensiasi akan memudahkan siswa memahami materi, memudahkan guru juga dalam penjelasan dan memudahkan Pendidikan mulai dari hal kecil di kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Hal ini bisa memudahkan peserta didik memahami materi dengan baik.
Peserta didik juga tidak bosan. Bisa berkolaborasi dan diskusi serta mengkomunikasikan gagasannya pada temannya. Saling memudahkan siswa untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman sebayanya.
Tidak monoton ceramah atau bahkan guru yang mendominasi kegiatan pembelajaran. Tetapi siswa bisa aktif belajar menuangkan ide, gagasan lewat gambar yang menjadi alat untuk mengembangkan minat dan bakat peserta didik.
***
*) Oleh : Wiwin Siswatini, M.Pd (Guru PAI di SMAS Diponegoro, Koordinator Pendidikan dan Pelatihan MGMP PAI SMA, dan Koordinator Pegiat Literasi CERIS Kab. Malang).
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainorrahman |
Publisher | : Rochmat Shobirin |