Teknologi Membran dalam Pengolahan Limbah Cair Agroindustri

TIMESINDONESIA, PADANG – Pengolahan limbah cair merupakan tantangan terbesar yang dihadapi oleh sektor agroindustri. Limbah cair ini mengandung bahan anorganik dan organic yang dapat mencemari lingkungan jika tidak diolah dengan baik. Salah satu teknologi yang banyak dikembangkan dan diteliti saat ini adalah teknologi membran.
Teknologi membran merupakan teknologi yang mengunakan lapisan tipis yang permeable untuk memisahkan komponen dalam cairan. Terdapat beberapa jenis membrane yang dapat digunakan dalam pengelolaan limbah cair antara lain mikrofiltrasi, ultrafiltrasi, nanofiltrasi dan reverse osmosis.
Advertisement
Aplikasi Membran dalam Pengelolaan Limbah Cair
Limbah cair industri susu banyak mengandung protein, lemak dan laktosa. Pengunaan membrane yang tepat dalam pengelolaan limbah ini yaitu menggunakan ultrafiltrasi dan nanofiltrasi. Ultrafiltasi yaitu membran dengan pori berukuran 0,01 sampai dengan 0,1 mikrometer yang dapat digunakan untuk menghilangkan protein, patogen dan makromolekul lainnya. Sedangkan nanofiltrasi merupakan membran dengan pori berukuran 0,001 hingga 0,01 mikrometer yang dapat digunakan untuk menyaring molekul organic kecil.
Limbah cair pengolahan buah dan sayur dapat menggunakan penyaringan ultrafiltrasi dan mikrofiltrasi. Mikrofiltrasi merupakan membran yang memiliki ukuran pori-pori 0,1 sampai dengan 10 mikrometer. Penggunaan membrane ini dapat memisahkan padatan dan komponen yang terkandung dalam limbah buah dan sayur seperti pektin, yang dapat dijual sebagai produk tambahan.
Keuntungan Teknologi Membrane
Teknologi pengelolaan limbah cair menggunakan membran memiliki efisiensi yang tinggi. Membran secara efektif dapat menghilangkan kontaminan dari limbah cair seperti partikel padat, zat organik dan mikroorganisme.
Keuntungan lainnya yaitu teknologi membran dapat disesuaikan dari skala operasi dari kecil hingga besar sehingga sangat memudahkan diaplikasikan pada industri. Teknologi ini juga memungkinkan untuk pengunaan kembali kandungan yang berharga dari limbah cair seperti pektin.
Tantangan dan solusi
Pengotoran membran adalah masalah umum yang dapat mengurangi efesiensi membran. Pembersihan rutin dan pengembangan membrane dapat mengatasi masalah pengotoran membran. Selain itu, biaya pemasangan teknologi membran yang tinggi. Namun, keuntungan jangka panjang dari pemulihan sumber daya alam dan biaya pengelolaan limbah dapat mengimbangi investasi awal.
Teknologi membran menawarkan solusi yang efektif dan berkelanjutan dalam mengelola limbah cair agroindustri. Dengan kemampuan untuk memisahkan dan memulihkan komponen berharga dari limbah, teknologi ini tidak hanya membantu mengurangi dampak lingkungan tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi industri.
Meskipun ada tantangan dalam penerapan, kemajuan teknologi dan peningkatan kesadaran akan keberlanjutan diharapkan akan mendorong adopsi yang lebih luas dari teknologi membran di masa depan.
***
*) Oleh : Risa Meutia Fiana, STP, MP, Dosen Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas.
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id
____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainorrahman |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |