Kopi TIMES

Kian Meruncing Tajam, PBNU-PKB Adu Pansus

Senin, 29 Juli 2024 - 11:28 | 28.13k
Asep Suriaman, S. Psi., Pemerhati Masalah Psikososial, Politik dan Founder Yayasan Psikologika Insan Cita
Asep Suriaman, S. Psi., Pemerhati Masalah Psikososial, Politik dan Founder Yayasan Psikologika Insan Cita
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Rapat Pleno digelar selama dua hari pada 27-28 Juli di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Rapat dihadiri jajaran pengurus PBNU, termasuk Ketua Tanfidziah NU Yahya Cholil Staquf dan Ketua Rais Aam Miftachul Akhyar. Salah satu poin rekomendasi hasil rapat Pleno, kata Yahya, pihaknya akan mengkaji ulang hubungan NU dengan PKB. 

Langkah itu dilakukan menyusul narasi konflik yang menyiratkan ketegangan hubungan antara kedua organisasi dalam beberapa waktu terakhir. Untuk itu dia telah menugaskan Wakil Rais Aam Kiai Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni untuk mendalami masalah tersebut. Mereka nantinya akan memberikan rekomendasi sebelum keputusan resmi diambil.

Advertisement

Hubungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di era kepemimpinan KH. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya makin memanas. Terbaru, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengatakan saat ini pihaknya sedang mendiskusikan untuk membentuk semacam panitia khusus (pansus) untuk mengembalikan PKB ke pangkuan NU, karena sudah dianggap melenceng dari fatsun awal berdirinya. 

Diduga kuat partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar (Cak Imin) ini berupaya menjauhkan PKB dari struktural NU. Padahal tanpa struktur NU, PKB tidak akan pernah terbentuk. Mencuat dugaan, wacana pansus PBNU ini merupakan tandingan dari pembentukan Pansus Haji di DPR yang diinisiasi oleh PKB. Pasalnya pembentukan Pansus Haji juga tak kalah kontroversial karena digagas dan digulirkan PKB hingga disahkan DPR di pengunjung masa jabatan, prosesnya sangat instan. 

Tidak heran jika banyak para pengamat berpandangan, mengenai pembentukan Pansus Haji bisa saja dimaknai sebagai upaya Cak Imin menggeser posisi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut). Aroma politik terasa kental mewarnai putusan Rapat Paripurna Pengesahan Pembentukan Pansus.ada rivalitas kelompok yang mencoba memanfaatkan institusi DPR untuk melakukan tekanan dalam proses pembentukan pansus. 

Untuk itu, kita berharap kekuatan politik di parlemen tidak terpancing untuk ikut dalam tarik-menarik kepentingan politik antarkelompok tersebut. Cak Imin juga kian lantang menyentil Gus Yaqut terkait buruknya pelayanan haji. Cak Imin menyindir soal ketimpangan terlalu jauh antara jemaah haji reguler dengan haji plus, ia sebut semakin sulit ibadah haji akan semakin kecil pahalanya. Dan sebaliknya, semakin lancar ibadah haji akan semakin tinggi pahalanya. 

Bahkan dengan terang-terangan Cak Imin mengusulkan Jazilul Fawaid untuk berikan tugas menjadi Menteri Agama kepada pemerintahan Prabowo Gibran agar bisa memberikan solusi terkait pelayanan haji, hal itu disampaikan cak Imin pada harlah PKB dan Mukernas ada 23 Juli Kemaren di JCC Senayan.

Sampai kapan konflik ini akan selesai dan dipertontonkan di khalayak publik. Semoga segera ada Win-win solution diantara kedua kubu yang sedang berseteru saling berebut siapa yang benar. 

***

*) Oleh : Asep Suriaman, S. Psi., Pemerhati Masalah Psikososial, Politik dan Founder Yayasan Psikologika Insan Cita.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES