Kopi TIMES

GP Ansor Satu Barisan Membangun Negeri

Jumat, 25 April 2025 - 13:34 | 12.56k
H. Muhammad Muhlisin. MM., Ketua PC GP Ansor Kabupaten Lamongan
H. Muhammad Muhlisin. MM., Ketua PC GP Ansor Kabupaten Lamongan
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Sejarah telah mencatat bahwa Kelahiran Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) diwarnai oleh semangat perjuangan, nasionalisme, pembebasan, dan epos kepahlawanan. Dikutip dari berbagai sumber bahwa GP Ansor terlahir dalam suasana keterpaduan antara kepeloporan pemuda pasca-Sumpah Pemuda, semangat kebangsaan, kerakyatan, dan sekaligus spirit keagamaan. 

Karenanya, kisah Laskar Hizbullah, Barisan Kepanduan Ansor, dan Banser (Barisan Serbaguna) sebagai bentuk perjuangan Ansor nyaris melegenda. Peran Ansor sangat menonjol seperti melawan penjajahan dan penumpasan G 30 S/PKI. 

Advertisement

Dalam menggerakkan roda organisasi, GP Ansor membekali dirinya dengan sikap kehati-hatian, kejelian, kecermatan serta kearifan dalam memahami dinamika serta isyarat zaman, sebagaimana kaidah fiqh “Tasharruful imam manuthun bil maslahathir ro’iyah (kebijakan seorang pemimpin haruslah berlandaskan kepada kemaslahatan orang banyak atau masyarakat). 

Sehingga, ketika GP Ansor berusaha melakukan penguatan terhadap ideologi kader, visi-misi, interpretasi, persepsi dan orientasi organisasi, maka sudah sepatutnya jika ditindaklanjuti melalui gerakan, tindakan, aksi dan reaksi organisasi. 

Dengan demikian, formulasi idealitas dan realitas di atas diharapkan dapat melahirkan sikap proaktif, kritis, humanis, professional, dan inovatif untuk melahirkan perkembangan dan mewujudkan perubahan, sebagai jawaban atas dinamika realitas zaman yang terus bergerak. Berangkat dari persoalan-persoalan tersebut, maka upaya reformulasi ideologi serta realisasi kaderisasi menjadi sebuah keniscayaan.

Makna sangat penting pada Harlah GP Ansor ke-91 bagi kader-kadernya untuk menilai dengan strategis. Mengingat sudah sangat mapan dan seniornya usia Ansor, sehingga sudah saatnya kader-kader Ansor dan Banser memperbaiki diri, berintegritas, berkualitas kader dan berkomitmen terhadap organisasi. 

Terlebih, kader-kader Ansor Banser yang sudah lulus kaderisasi, baik PKD, PKL, Diklatsar atau Susbalan dan seterusnya, harus lebih baik lagi dibandingkan dengan anggota lain atau simpatisan Ansor Banser. 

Sudah saatnya semua pengurus Ansor itu “ngurusi” organisasi Ansor bukan malah menjadi “urusan” bagi Ansor apalagi justru menjadi benalu bagi kemajuan Ansor. Kader Ansor harus bisa menjadi cermin bagi kader-kader organisasi lain.

Jelang seabad usia Ansor, hendaknya Ansor masa kini bisa mengisi kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk kebesaran Ansor, seperti meminimalisir konflik internal pengurus. 

Sudah saatnya ansor bersiap memasuki perubahan global di era Society 5.0 seperti sekarang, sehingga organisasi Ansor sudah tidak lagi dipandang sebelah mata. 

Berjalan sesuai dengan visinya, yaitu terwujudnya GP Ansor yang teguh dan mandiri sebagai pengawal eksistensi Islam ahlussunnah wal ajama’ah dan Mengawal Pembangunan NKRI.

***

*) Oleh : H. Muhammad Muhlisin. MM., Ketua PC GP Ansor Kabupaten Lamongan.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

___
*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES