Kuliner

Kisah Tragis Kalimpong Lollipop, si Coklat Manis dari India

Rabu, 31 Agustus 2022 - 05:22 | 116.61k
Tampilan Kalimpong yang di sajikan saat pesta di Bengal, India. (Foto: Diwash Gahatraj) 
Tampilan Kalimpong yang di sajikan saat pesta di Bengal, India. (Foto: Diwash Gahatraj) 

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menilik nama dan bentuknya, anda mungkin menebak Kalimpong Lollipop berasal dari Padang. Namun, yang mengejutkan manisan berwarna coklat ini merupakan jajanan yang acapkali disajikan saat pesta di sebuah wilayah dengan nama yang sama yakni Kalimpong, Bengal, India.

Seperti namanya, Kalimpong lollipop merupakan manisan yang terbuat dari susu yang direbus hingga kental dang menggelap. Susu tersebut kemudian diletakkan di atas meja untuk kemudian dipipihkan dan digulung.

Kalimpong Lollipop  memiliki diameter sebesar lingkar ibu jari manusia dewasa. Panjangnya antara 5 hingga 8 centimer. Makanan ini digulung dan dibungkus dengan menggunakan plastik dan langsung bisa dinikmati setelah platiknya dibuka.

Dilansir dari Atlas Obscura makanan ini awalnya diciptakan oleh seorang misionaris dari Swiss bernama Pastur Andreas Butty. Saat itu dirinya hendak memasuki pintu perbatasan Tibet, namun ditolak pemerintah setempat. Butty memutuskan untuk tinggal di Kalimpong, wilayah terdekat dengan perbatasan Tibet.

Butty yang kala itu berusia 35 tahun sangat mahir bercocok tanam dan beternak. Dirinya kemudian memilih untuk mendidrikan pabrik susu kecil-kecilan di desa tersebut yang dikenal dengan nama Awiss Welfare Dairy. Bersama dengan sang istri dia mengolah susu, keju, dan yogurtnya sendiri.

Disitulah ide membuat lolipop ini berasal. Susu yang masih tersisa dimasak kemudian dibuat lolipop dan dijajakan ke penduduk lokal. Makanan ini kemudian menjadi hits dan sangat disukai anak-anak kecil.

Pabrik yang dibangun Butty bahkan mampu mempkerjakan puluhan orang hingga akhirnya harus ditutup pada tahun 1990. Butty memutuskan untuk pulang ke negaranya di Swiss pada usia 66 tahun akibat ijin permintaan perpanjangan tinggalnya ditolak.

Tak lama berselang setelah kepindahannya, sang pastur meninggal dunia di Swiss. Namun pembuatan Kalimpong lollipop diteruskan oleh mantan pekerja Butty yang juga membuka pabrik kecil-kecilan di rumah mereka di India.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khodijah Siti
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES