Kuliner

Menilik Proses Pembuatan Cokelat, Si Manis yang Bikin Good Mood

Selasa, 04 Juli 2023 - 18:31 | 140.51k
Hamparan biji kakao yang sedang dijemur dibawah terih matahari. (FOTO: Doc. TIMES Indonesia)
Hamparan biji kakao yang sedang dijemur dibawah terih matahari. (FOTO: Doc. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Cokelat, kuliner yang amat populer diseluruh penjuru dunia karena dipercaya mampu memperbaiki mood ini, ternyata banyak yang belum tahu bagaimana cara pembuatannya. Dan memang, olahan ini perlu melewati beberapa proses sebelum akhirnya bisa dikonsumsi seperti yang biasa dijumpai berbentuk kepingan cokelat (batang), cokelat bubuk, ataupun cocoa butter (lemak kakao). 

Beberapa tahap yang harus dilewati buah dengan nama latin Theobroma cacao ini, yaitu dimulai dari fermentasi, pengeringan, roasting (penyangraian), winnowing (pelepasan kulit ari), penggilingan, mixing (pencampuran), counching (perbaikan tekstur), tempering (pemanasan dan pendinginan), dan pencetakan, Selasa, (4/7/2023). 

Advertisement

olahan-cokelat-batan.jpgContoh produk olahan cokelat batang yang diproduksi oleh Doesoen Kakao Banyuwangi. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

Biji kakao segar pertama-tama harus dilakukan fermentasi atau pemeraman. Caranya, yaitu memasukkan biji kakao dalam box yang terbuat dari kayu dan tertutup rapat, sehingga suhunya bisa naik. Proses ini bertujuan untuk memunculkan cita rasa dan aroma cokelat yang juga bisa mengurangi rasa pahit dan sepat pada biji kakao. 

Tahap kedua, biji kakao hasil fermentasi langsung dikeringkan dengan cara dijemur dibawah terik matahari atau bisa juga menggunakan mesin pengering. Biji kering ini kemudian dilanjut dengan proses winnowing yaitu dipisahkan dari cangkang atau kulit arinya, karena jika tidak dibuang, kulit ari ini nantinya bisa menimbulkan rasa pahit. 

Biji kakao tanpa kulit ari ini biasa disebut dengan nib kakao. Nib tersebut selanjutnya digiling sehingga menjadi pasta kasar. Perlu dilakukan penggilingan lagi pada pasta kasar tersebut sehingga menjadi pasta halus. Nah, pasta halus inilah yang menjadi bahan baku untuk membuat cokelat yang biasa kalian konsumsi. 

Memasuki proses selanjutnya yaitu mixing atau pencampuran, pasta halus biasanya ditambahkan dengan bahan lain seperti gula, cocoa butter atau lemak kakao, susu bubuk, dan lain-lain sesuai kebutuhan. Pada proses inilah nantinya bisa tercipta beberapa jenis cokelat yaitu dark chocolate, milk chocolate, atau white chocolate.

Setelah tercampur, adonan cokelat ini lanjut ke proses conching menggunakan mesin yang mampu melumat adonan dengan kuat, dan dilengkapi dengan pengaturan suhu. Dari proses inilah kenapa cokelat bisa memiliki tekstur yang super lembut ketika dikonsumsi. 

Cokelat yang terlihat mengkilap dan bisa meleleh di mulut adalah hasil dari proses tempering. Pada tahap ini, adonan cokelat dipanaskan selama waktu yang telah ditentukan dan langsung didinginkan kembali untuk kemudian dicetak menjadi bermacam-macam bentuk. 

Cokelat yang telah dicetak kemudian didinginkan dalam mesin pendingin, lalu bisa dikemas untuk didistribusikan ke toko-toko favorit kalian. (*)

Pewarta: Febrianti Sulistiyaningrum (MG-458)

Editor: 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES