News Commerce

Kopi Kayumas Situbondo, Produk UMKM yang Dipasarkan Hingga Swiss

Kamis, 02 Desember 2021 - 02:21 | 286.34k
Kopi Kayumas menghadirkan produk kopi arabica, robusta, luwak, dan kopi lanang. (Foto: Dokumen TIMES Indonesia)
Kopi Kayumas menghadirkan produk kopi arabica, robusta, luwak, dan kopi lanang. (Foto: Dokumen TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBER – Kopi merupakan salah satu komoditas terbesar Indonesia karena di daerah tropis, kopi dapat tumbuh dengan subur. Meskipun banyak dari beberapa daerah di Indonesia .enghasilkan kopi, namun tiap-tiap kopi memiliki ciri khasnya sendiri. Seperti halnya Kopi Kayumas.

Didik Suryadi, salah satu pegiat kopi asal Situbondo sekaligus owner Kopi Kayumas, memanfaatkan kesempatan yang dimiliki untuk mengelola usaha kopi miliknya.

Advertisement

"Melalui usaha ini, Kopi Kayumas bisa menembus pasar internasional," terang Didik, Rabu (1/12/2021). 

Kopi Kayumas yang merupakan hasil budidaya dari kelompok tani sejahtera, lanjut Didik juga mendapat pendampingan langsung dari Pemerintah Daerah setempat, Pemerintah Provinsi, dan Kementerian.

"Pendampingan ini bukan hanya ruang lingkup penjualan, melainkan juga edukasi, treacebility, sustainablelity, dan hospitality," imbuhnya.

Hal ini dibuktikan dengan berbagai penghargaan yang diraih oleh Kopi Kayumas baik Nasional maupun Internasional. Tak hanya pernah menjadi juara pertama ditingkat nasional, kopi luwak Kayumas juga pernah menyabet juara dunia.

Kopi Kayumas a

"Selain kopi luwak, arabika dan robusta juga turut menyabet juara nasional pada 2010 dan 2017," kata owner Kopi Kayumas.

Didik mengaku pembuatan kopinya dilakukan dari hulu ke hilir. “Baik dari budidayanya, pasca panen, industri sampai kedai kopinya. Kopi yang kami kelola adalah kopi arabika dan robusta. Kopi yang kami tanam ini sudah teredukasi; dari prosesnya, sisi industrinya sampai ke proses sertifikasi seperti sertifikasi halal, organik dan BPOMnya,” jelas Didik.

Owner Kopi Kayumas ini juga mengatakan bahwa perkebunan kopi kayumas, merupakan salah satu perkebunan kopi di Indonesia yang sudah ada sejak zaman Belanda dan sampai sekarang masih terjaga kualitasnya, terutama kopi arabika.

Dalam distribusinya, selain melayani secara offline, Kopi Kayumas juga sudah merambah keranah digital seperti, Bukalapak, dan Shopee. Kopi yang dibanderol dengan harga 25 ribu per 100 gram ini sudah melebarkan sayap hingga ke Swiss.

Beberapa waktu lalu, Kopi Kayumas mendapat kesempatan untuk unjuk gigi dalam acara Jember Expo yang digagas oleh Bank Indonesia (BI) Cabang Jember. Acara yang bertajuk Gerakan UMKM Beranjak Bangkit (Geber UMKM) diharapkan dapat mendorong penerapan digitalisasi dalam promosi produk UMKM.

Dalam kegiatan ini, BI memfasilitasi promosi produk UMKM binaan maupun mitra binaan yang telah terkurasi melalui e-catalogue dalam pameran virtual Jember Expo Geber UMKM.

Selain promosi, BI juga memfasilitasi business matching UMKM secara virtual, yang dalam kegiatan ini mempertemukan antara UMKM dengan pasar modern, eksportir maupun pembeli potensial dari luar negeri yang diharapkan dapat memperluas akses pasar UMKM.

Dengan diadakannya bussiness matching ini, bisa berdampak terhadap peningkatan inovasi UMKM, peningkatan kualitas, peningkatan kerja sama bisnis yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan omset UMKM, termasuk Kopi Kayumas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES