Pemerintahan

Siapkan Petani Milenial, Kementerian Pertanian Tingkatkan Kapasitas BDSP

Jumat, 28 Mei 2021 - 11:09 | 61.17k
Kegiatan peningkatan kapasitas BDSP oleh Kementan melalui Polbangtan Malang, Kamis (27/5/2021) di Surabaya. (FOTO: Polbangtan Malang)
Kegiatan peningkatan kapasitas BDSP oleh Kementan melalui Polbangtan Malang, Kamis (27/5/2021) di Surabaya. (FOTO: Polbangtan Malang)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Proses mempersiapkan petani milenial masih terus berlanjut. Kali ini Kementerian Pertanian (Kementan RI) melakukan peningkatan kapasitas BDSP (Business Development Service Provider) di Provinsi Jawa Timur. 

Kegiatan tersebut di bawah koordinasi Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) dalam rangka Program YESS (Youth Enterpreneur and Support Services). Acara digelar pada Kamis (27/5/2021) di Hotel Mercure Grand Mirama, Surabaya.

Advertisement

polbangtan bDirektur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana berbucara pada kegiatan peningkatan kapasitas BDSP oleh Kementan, Kamis (27/5/2021) di Surabaya. (FOTO: Polbangtan Malang)

Tiga hari sebelumnya, Senin (24/5/2021) hingga Rabu(26/5/2021), juga diadakan Pelatihan bagi Guru Bimbingan Konseling (BK) untuk tingkat SMP dan SMK untuk menambah wawasan di bidang pertanian serta memotivasi peserta didiknya untuk terjun di bidang pertanian. 

Kegiatan peningkatan kapasitas BDSP bagi para staf BDSP ini merupakan salah satu dari rangkaian Program Strategis Kementerian Pertanian yang bekerja sama dengan IFAD (International Funding for Agriculture Development). Staf BDSP sebagai ujung tombak di tingkat kecamatan dilatih bagaimana memberikan pelatihan bagi calon petani milenial. 

Dalam keterangan tertulis kepada TIMES Indonesia, Jumat (28/5/2021) disebutkan, kegiatan pelatihan bagi staf BDSIP ini diikuti oleh 55 peserta yang dari BPP, P4S, BLK, dan PLUT empat kabupaten yakni Malang, Pasuruan, Tulungagung, dan Pacitan. 

Acara dibuka secara resmi oleh Direktur Polbangtan Malang, Dr. Setya Budhi Udrayana, S.Pt., M.Si. Dalam arahannya, ia berpesan agar BDSP memiliki kesamaan persepsi, dan membuka diskusi seluas-luasnya dengan master trainer untuk menemukan solusi. 

"Tugas untuk pengembangan SDM adalah tugas yang mulia. Selain guru, adalah kita yang bergerak dalam bidang pelatihan pertanian,” ujar Uud, sapaan Setya Budhi Udrayana.

Salah satu perwakilan BDSP mengungkapkan bahwa program YESS sangat membantu. "Terbukti dengan kebutuhan alat yang sudah kami terima,” ujarnya. 

Sementara, Project Manager Program YESS, Dr. Acep Hariri, S.ST., M.Si mengungkapkan pelatihan ini akan memberikan kontribusi bagi BDSP untuk mengembangkan daerahnya. Peserta memperoleh materi tentang cara merencanakan, mengelola, hingga menyusun laporan dan evaluasi kegiatan pelatihan. 

Materi dalam pelatihan bagi BDSP disampaikan oleh empat master trainer dari BBPP Batu yakni Eko Fendi, Dwita Indrarosasa, Widya Ayu P, dan Hardi. Menurut master trainer, kegiatan peningkatan kapasitas BDSP sebagai pusat pelatihan ini sangat penting mengingat tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Output yang diharapkan dari kegiatan tersebut yaitu panduan kegiatan pelatihan teknis maupun non-teknis oleh masing-masing BDSP.
 
Upaya Kementan dalam meningkatkan kapasitas BDSP sesuai dengan kebijakan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo. Dalam berbagai kesempatan ia menekankan bahwa kunci dari keberhasilan pembangunan pertanian adalah SDM Pertanian. 

Saat ini, kata Mentan, jumlah pelaku pertanian semakin lama semakin menurun. Minat generasi muda terhadap pertanian kurang, karena dirasa tidak menarik dan tidak memberi masa depan yang menjanjikan. 

Hal tersebut merupakan tantangan Kementerian Pertanian untuk menggerakkan generasi milenial melirik sektor pertanian dengan berbagai program. Salah satunya adalah program regenerasi petani dengan mencetak petani milenial yang berjiwa wirausaha pertanian dan berdaya saing. Program tersebut adalah Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Service Programme (Program YESS).  

polbangtan cFoto bersama peserta dan pelaksana kegiatan peningkatan kapasitas BDSP oleh Kementan, Kamis (27/5/2021) di Surabaya. (FOTO: Polbangtan Malang)

Dalam program YESS, dilakukan peningkatan kapasitas pemuda perdesaan menjadi wirausahawan muda pertanian yang mempunyai akses permodalan, akses pemasaran dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi kaum muda di wilayah perdesaan tersebut.

Senada dengan arahan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa petani milenial sangat potensial untuk melanjutkan pembangunan pertanian di Indonesia, karena mereka rata-rata cerdas, adaptif terhadap teknologi dan siap memasuki era pertanian 4.0. Mereka mampu menjadikan pertanian maju, mandiri dan modern dari hulu sampai dengan hilir. 

Dia mengatakan, upaya mencetak, memproses dan menjadikan pemuda perdesaan menjadi petani milenial, diperlukan dukungan dan sinergitas berbagai elemen, salah satunya adalah mengoptimalkan BPP menjadi pusat penggondokan petani milenial. 

Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian itu melanjutkan, BPP sebagai Pusat konsultasi agribnisnis dan pusat pengembangan jejaring kemitraan, dapat membantu petani milenial mengakses pasar, input pertanian, dukungan keuangan serta membatu menjalin kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait manajemen rantai pasokan dan pemasaran.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES