37.120 Warga Gresik Masuk Kategori Miskin Ekstrem

TIMESINDONESIA, GRESIK – Meski angkanya terus menurun, sebanyak 37.120 warga Kabupaten Gresik Jawa Timur masuk dalam kategori miskin ekstrem.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengatakan, pemerintah daerah terus melakukan ikhtiar menanggulangi kemiskinan ekstrem.
Advertisement
"Kemiskinan ini yang harus kita tanggulangi bersama-sama," katanya usai membuka kegiatan pelatihan penguatan kapasitas dalam penghapusan kemiskinan, Kamis (7/12/2023).
Wabup menyatakan, pelatihan ini bertujuan untuk saling berkoordinasi dan bekerjasama dalam menuntaskan kemiskinan di Gresik. Bappeda dan Dinas Sosial saja tidak cukup, untuk menangani problem tersebut.
"Seluruh OPD harus suport, karena masalah kemiskinan ini macam-macam," ujarnya.
Menurut wabup yang kerap disapa Bu Min itu, beberapa hal yang mempengaruhi kemiskinan di antaranya adalah stunting, kesehatan, dan lingkungan yang kurang bersih. Tiga hal inilah yang menyebabkan kemiskinan.
Meski demikian, sampai hari ini Gresik telah menurunkan angka kemiskinannya hingga 10,96% dan angka kemiskinan ekstrem hingga 2,74% atau dengan jumlah total 37.120 jiwa.
"Angka tersebut merupakan capaian yang terbaik sejak 10 tahun. Kami tetap optimis dan selalu kita gelorakan. Insyaallah kita bisa turunkan angka tersebut hingga 0%." ucap Bu Min.
Sebagai informasi, dalam pelatihan kali ini, mengundang beberapa narasumber yang berkompeten di bidangnya. Mereka adalah Local Planning And Budgeting TNP2K Siti Alifah Farhana.
Kemudian, JFP Madya Koordinator Bidang Data dan Analisis Kemiskinan BAPPENAS Widaryatmo, Perencana Ahli Pertama Bappeda Provinsi Jawa Timur Mukhamad Nasikin.
Peserta pelatihan ini berjumlah 70 orang dari perwakilan perangkat daerah, Camat se Kabupaten Gresik, Lembaga Filantropi Gresik. Ini merupakan ikhtiar menghapus kemiskinan ekstrem di Kabupaten Gresik. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |