Realisasi APBD 2024 Pemkab Probolinggo Capai 47 Persen, Mayoritas untuk Infrastruktur

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Realisasi APBD 2024 Pemkab Probolinggo, Jawa Timur, hingga triwulan kedua, telah mencapai 47 persen. Capaian tersebut tergolong kecil lantaran masih menunggu hasil lelang.
Capaian APBD sebesar 47 persen itu senilai Rp 1.229.468.830.056. Angka capaian tersebut hampir menyentuh separo dari total APBD 2024, yaitu Rp 2.3 triliun.
Advertisement
Pj Bupati Probolinggo, H. Ugas Irwanto menyampaikan, serapan anggaran tersebut sejatinya sudah cukup baik dan bahkan lebih baik dari tahun sebelumnya. Sebab, seluruh Organisasi Perangkat Daerah atau OPD saat ini sudah memulai pengerjaan program sedini mungkin.
"Artinya sudah tidak peru menunggu akhir tahun atau triwulan ketiga maupun keempat. Dengan demikian, progres penyerapan sudah bisa dimulai di pertengahan tahun," paparnya.
Ia menyebutkan, dari total anggaran APBD 2024 tersebut, sebagian besar digunakan untuk infrastruktur dan pengadaan barang. Nilai untuk proyek tersebut bisa dibilang cukup besar dan banyak.
Saat ini, lanjut Ugas, proyek infrastruktur sudah berjalan di e-catalogue untuk lelang. Pihaknya pun sengaja tidak tergesa-gesa untuk memutuskan pemenang proyek. Pihaknya meminta pada seluruh OPD untuk melihat rekam jejak pihak kontraktor sebelum memutuskan.
Sebab, dirinya membutuhkan pemenang lelang yang bisa berkomitmen dan menjaga kualitas pekerjaannya. Agar hasil pekerjaan itu sesuai dengan harapan. Bahkan, jika ada pihak yang menawar dengan harga miring sekalipun, pihaknya akan mencoret nama pelelang tersebut.
"Nawar miring tentu akan mengurangi kualitas. Kami butuh pemenang lelang yang berkomitmen, berpengalaman dan bertanggung jawab. Agar hasilnya sesuai harapan bersama," paparnya.
Setelah proyek-proyek ini selesai lelang, tentu anggarannya akan dikucurkan. Serapan APBD tentu akan semakin besar. Kemungkinan dalam satu bulan ke proses lelang tersebut sudah selesai. Para pemenang bisa segera melakukan pengerjaan.
"Pekerja juga punya banyak waktu untuk mengerjaan kontruksi. Mereka tidak terburu-buru. Agar hasilnya maksimal. Berbeda dengan tahun lalu, lelangnya jelang akhir tahun. Pengerjaannya cepet-cepet. Akhirnya kualitas jelek tidak sesuai harapan," katanya.
Lagi-lagi Ugas menagaskan, anggaran tahun ini banyak digunakan untuk pengerjaan kontruksi. Pihaknya pun mewanti-wanti agar pengerjaan itu bagus dan efesien. Tidak ada proyek yang dilakukan seenaknya tanpa memandang kualitas.
"Kami tegas untuk pengerjaan tidak boleh seenaknya. Harus sesuai spesifikasi yang telah ditentukan. Agar infrastruktur yang dibangun bertahan lama dan kokoh," jelasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Muhammad Iqbal |
Publisher | : Sholihin Nur |