Peristiwa Daerah

GP Ansor Kalimantan Barat Gelar Ngaji Kebangsaan

Rabu, 21 Desember 2016 - 13:05 | 30.61k
Kabid Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Kalbar, Febri Setyo Hantoro. Foto : Ubay/PontianakTIMES
Kabid Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Kalbar, Febri Setyo Hantoro. Foto : Ubay/PontianakTIMES
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PONTIANAK – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Kalimantan Barat, menggelar Ngaji Kebangsaan dengan tema "Menjaga Tradisi, Mengawal Konstitusi untuk Keutuhan NKRI" bertempat di Aula Rumah Dinas Wakil Wali Kota Pontianak, Jalan KS Tubun, Rabu (21/12/2016).

Hadir KH. Afifuddin Muhajir dari Jawa Timur sebagai pembicara utama, dan narasumber lainnya dari Kanwil Kemenkumhan Perwakilan Kalimantan Barat.

Advertisement

Kegiatan ini selain kerjasama dengan Pemerintah Kota Pontianak, juga mendapat dukungan dari BPJS Ketenagakerjaan Kalimantan Barat.

Momen dengan melibatkan pemuda lintas organisasi serta badan otonom Nahdlatul Ulama tersebut juga dibarengi dengan sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan kepada peserta.

Dalam sambutannya, Ketua GP Ansor Kalimantan Barat M. Nurdin memaparkan kegiatan tersebut terlaksana berkat dukungan Pemerintah Kota Pontianak dan PWNU Kalimantan Barat. Dengan tujuan terus memupuk rasa kebangsaan dan menanaman dalam hati cinta tanah air.

“Mutlak bagi kader Ansor, khususnya Banser menanamkan dalam hati NKRI Harga Mati,” ucapnya.

Lebih khusus lanjut mantan Kepala Desa Pal IX Kecamatan Sungai Kakap ini, Ngaji Kebangsaan yang dilaksanakan target utama adalah para kader muda Ansor yang akan menjadi penerus bagian dari penjaga NKRI.

“Kita saat ini dihadapkan dengan banyak pengaruh, baik secara kasat mata atau halus. Karenanya, kita wajib terus menjaga diri dengan terus ngaji tentang kebangsaan. Banyak ilmu dan sejarah yang belum kita ketahui, karena itu hadirnya KH. Afifuddin dan Kepala Kemenkumham Kalbar dalam acara ini sangatlah berutung bagi kita,” ujarnya.

Sedangkan, Kepala Kanwil Kemenkumhan Kalbar Bambang Widodo mengingatkan generasi muda untuk tidak meniggalkan sejarah.

“Jangan berhenti belajar sejarah. Dulu pernah pelajaran sejarah dihilangkan, namun Presiden Jokowi kembali mewajibkan pelajaran sejarah dan pendidikan pancasila tetap ada,” ungkapnya dalam pembukaan materinya.

Pemahaman sejarah dan pancasila lanjut Bambang bagian penting dalam melawan jajahan era saat ini. “Termasuk bagaimana menjadikan NKRI Harga Mati bagi setiap jiwa rakyat Indonesia,” ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES