Peristiwa Daerah

Airnav: Bahaya, Karaoke On Air di Banyuwangi Masuk Frekwensi Pilot

Selasa, 31 Juli 2018 - 11:54 | 112.36k
General Manager Airnav Indonesia Cabang Surabaya, Mokhammad Khatim, saat menyerahkan cinderamata pada peserta Security and Safety di aula sekolah pilot BP3 Banyuwangi. (FOTO: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
General Manager Airnav Indonesia Cabang Surabaya, Mokhammad Khatim, saat menyerahkan cinderamata pada peserta Security and Safety di aula sekolah pilot BP3 Banyuwangi. (FOTO: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Layang-layang dan frekuensi radio karaoke on air menjadi pengganggu tertinggi keamanan dan keselamatan penerbangan di Bumi Blambangan Banyuwangi. Pernyataan tersebut disampaikan oleh General Manager Perum LPPNPI (Airnav) Indonesia Cabang Surabaya, Mokhammad Khotim.

"Di Banyuwangi, gangguan layang-layang dan frekuensi radio karaoke on air sangat membahayakan," ucapnya dalam acara Security and Safety Review diaula sekolah pilot BP3 Banyuwangi, Selasa (31/7/2018).

Advertisement

Disebutkan, dalam 2 tahun terakhir tercatat ada 25 laporan gangguan layang-layang. Dengan kata lain, rata-rata gangguan ini terjadi 1,4 kali tiap bulan.

Kasus gangguan jenis tersebut biasa terjadi saat pesawat hendak take off atau landing di Bandara Banyuwangi. Kebanyakan benang nyangkut dan melilit pada baling-baling pesawat.

"Hingga Juli 2018 ini sudah ada 10 laporan gangguan layang-layang," ungkapnya.

Sementara itu, catatan Airnav, sejak tahun 2012-2017 dilaporkan ada 58 kasus gangguan frekuensi radio karaoke di Bandara Banyuwangi. Di sini siaran radio komunitas di Bumi Blambangan, yang didominasi acara musik dan karaoke on air tiba-tiba masuk dalam frekuensi radio komunikasi pilot maupun Air Traffic Controller (ATC) Airnav Bandara Banyuwangi.

Manager Keselamatan, Keamanan dan Standarisasi Airnav Indonesia Cabang Surabaya, Rita Nurharyanti menambahkan, selain kedua gangguan tersebut juga ada bahaya lain yang mengintai penerbangan di Bandara Banyuwangi. Yakni asap hasil pembakaran padi disekitar bandara.

"Ini dapat mengurangi jarak pandang pilot para proses take off, landing dan operasi penerbangan lainya," katanya.

Gangguan lain, lanjut Rita, adalah sinar laser. Gangguan jenis ini dapat menyebabkan silau pada penglihatan, kaget hingga pilot hilang konsentrasi.

"Kita berharap ada kerjasama dari seluruh pihak di Banyuwangi untuk bersama-sama menjaga keamanan dan keselamatan penerbangan," pungkasnya.

Acara Security and Safety yang digeber Airnav Indonesia Cabang Surabaya ini dihadiri seluruh instansi terkait. Meliputi Dinas Perhubungan, baik dari Provinsi Jawa Timur maupun Kabupaten Banyuwangi, sekolah dan siswa pilot dan pihak bandara Banyuwangi. Termasuk Maskapai Penerbangan serta Forpimka Rogojampi, Kabat dan Blimbingsari.

Selain paparan dan tanya jawab, dalam kegiatan ini pihak Airnav juga menyerahkan cinderamata kepada seluruh undangan sebagai wujud komitmen bersama menjaga keamanan dan keselamatan penerbangan di Bumi Blambangan. Terutama penertiban frekwensi radio karaoke on air. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES