Nama Simpanglima Semarang Diusulkan Berubah Jadi 'Lapangan Pancasila'

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Pada tahun 1960-an, Alun-alun Kota Semarang di Kauman Pasar Johar mulai padat dan berangsur-angsur berdiri bangunan permanen yang membuat semakin sempit dan kumuh.
Bung Karno yang kemudian berkunjung ke Semarang sangat tidak suka dengan kondisi seperti itu. Akhirnya dia mengusulkan untuk membuat alun-alun baru yang diberi nama 'Lapangan Pancasila'.
Advertisement
Saat alun-alun baru itu sudah jadi pada 1969, entah mengapa kemudian diberi nama Simpanglima. Mungkin karena alun-alun baru itu mempertemukan lima jalan yang saling bersimpangan yakni Jl Pahlawan, Jl Pandanaran, Jl Maiapahit, Jl Gajahmada, dan Jl Sisingamangaraja.
Atas dasar catatan sejarah itu, Karang taruna Kota Semarang mengajukan usulan kepada Pemerintah Kota semarang untuk mengubah nama Lapangan Simpang Lima kembali menjadi 'Lapangan Pancasila'.
Ketua Karang taruna Kota Semarang, Ananta Wijaya mengatakan, Wali Kota Semarang menyambut baik usulan tersebut dan selanjutnya akan dipelajari dan didiskusikan dengan berbagai pihak terkait.
"Usulan dari rekan-rekan Karang Taruna Kota Semarang, kami tulis dalam sebuah surat yang kami serahkan langsung kepada Bapak walikota," kata Ananta pada Rabu (1/7/2020).
Terpisah, Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman, SE juga menyambut baik usulan dari Karang Taruna Kota Semarang untuk mengembalikan nama lapangan Simpang Lima menjadi Lapangan Pancasila.
"Kami mengapresiasi usulan tersebut dan berjanji akan segera berkordinasi di lingkungan legislatif. Kami juga bangga para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna mempunyai ide dan pemikiran serta kontribusi untuk kemajuan kota Semarang," katanya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |