Bulan Suro, Roh Keboan Desa Aliyan Banyuwangi Kembali Rasuki Warga

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Nang Andim, warga Dusun Sukodono, Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi mendadak kesurupan. Dia dirasuki oleh roh Buyut Wadung, leluhur masyarakat suku Using di Dusun Sukodono. Kepada Mbah Suyit, tokoh spiritual setempat, dia mewanti-wanti agar tradisi Keboan tetap digelar.
Meskipun dengan sederhana. Sambil mengisyaratkan bahwa balak dan kesialan akan menimpa jika tradisi masyarakat agraris tersebut sampai ditinggalkan. "Iku kudu enek. Lek gak enek aku gak tanggung jawab," katanya dengan suara parau namun garang, Kamis (20/8/2020) malam.
Advertisement
Pada kejadian ini, tergambar jelas kedekatan masyarakat di Desa Aliyan dengan hal-hal berbau mistis. Yakni antara Mbah Suyit dan Buyut Wadung yang sedang merasuki tubuh Anang Andim. Komunikasi antara makhluk beda dimensi tersebut cukup mengalir. Bahkan lebih mirip sebuah diskusi antar anak manusia.
Seolah memaklumi anak cucunya sedang mengalami himpitan ekonomi imbas pandemi, roh yang merasuk pun tidak meminta syarat sesajen hasil bumi sebanyak perayaan sebelumnya.
"Thitik-thitik edang, bene slamet kampunge, aku seng tanggung jawab. (Baik padi, buah-buahan dan hasil bumi lain secukupnya saja, agar kampung tetap diberi keselamatan, saya yang bertanggung jawab)," pesan Buyut Wadung dengan media tubuh Anang Andim.
Selain itu, dia juga meminta agar tetap digelar arak-arakan keliling desa.
Kepala Desa (Kades) Aliyan, Anton Sujarwo SE, menyebut pihaknya akan melaksanakan tradisi Keboan pada Minggu, 23 Agustus 2020 mendatang. Sesuai dengan permintaan leluhur, yang sebelumnya juga manyusupi tubuh warga.
"Namun perayaan kali ini hanya sederhana, mengingat saat ini masih masa pandemi," katanya.
Selama pelaksanaan, masih Anton, protokol kesehatan akan diterapkan secara ketat. Pintu masuk desa pun juga akan ditutup guna meminimalisir kedatangan masyarakat serta wisatawan dari luar daerah.
"Dengan begitu, tradisi Keboan tetap lestari dan pelaksanaanya pun lebih aman dari penyebaran Covid-19," cetus pria yang juga Ketua Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Banyuwangi (Askab) ini.
Seperti diketahui, tradisi Keboan adalah ritual tahunan yang digeber masyarakat di Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Diawali dengan selamatan dipagi hari. Selanjutnya puluhan warga serempak kesurupan massal. Mereka bertingkah seperti layaknya kerbau dan diarak keliling desa.
Tradisi Keboan yang kental nuansa mistis ini dilaksanakan setiap minggu pertama bulan Suro. Karena keunikannya, tradisi suku Using, suku asli Kabupaten Banyuwangi ini banyak menarik minat wisatawan. Baik wisatawan lokal maupun manca negara. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |