Peristiwa Daerah

Muchsin Memanen Untung dari Tanaman Hidroponik Selada di Tengah Pandemi

Selasa, 03 November 2020 - 18:26 | 69.35k
Muchsin pemilik kebun hidroponik selada sedang memetik selada (Foto: Sarifah Latowa/TIMES Indonesia)
Muchsin pemilik kebun hidroponik selada sedang memetik selada (Foto: Sarifah Latowa/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PALU – Waktu telah menunjukan pukul 17.05 Wita. Matahari tampak jelas menjauhi Muchsin yang sedang berdiri di tengah ratusan paralon berisi tanaman selada yang sudah memasuki usia panen. Kedua tangannya memetik selada dari lubang paralon yang menjadi media tanam selada dengan system hidroponik.

Muchsin memetik selada-selada itu lalu dimasukan ke dalam kantong plastik. Sebelum dimasukan ke dalam plastik selada itu ditimbang terlebih dahulu. Hari itu memang hari sibuk bagi Muchsin. Banyak pesanan pelanggan yang harus dipenuhi.

Advertisement

Hidroponik Selada 2

Disela-sela memetik selada handphonenya terus berdering. Ia pun menghentikan aktivitasnya. Tangan kanannya mengambil handphone dari sakunya lalu menjawab panggilan itu.  Dari ujung telepon terdengar seorang pelanggan yang memesan dua kg selada untuk segera dikirimkan ke jasa pengiriman. Ia pun bergegas memetik selada dan mengemasnya lalu mengirimkan selada ke pelanggannya.

“Hari ini sudah 9 kg yang terjual. Per satu kilogram harganya Rp 50.000. Lumayanlah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di tengah pandemi,” ujar Muchsin.

Di tengah pandemi saat ini berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup, salah satunya berkebun dengan sistem hidroponik. Upaya berkebun yang awalnya sebagai alternatif mandiri pangan di tengah pandemi justru mendatangkan keuntungan bagi Muchsin.

Hidroponik Selada 3

“Awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia Maret lalu, saya mulai khawatir akan terjadi  lockdown seperti yang terjadi di Wuhan. Saya akhirnya berinisiatif berkebun selada dengan system hidroponik. Dengan harapan selada ini dapat menjadi alternatif pangan untuk dikonsumsi pribadi jika terjadi locdown di Palu,” kata Muchsin sambil melanjutkan membungkus selada yang telah Ia panen.

Ia pun menyulap lahan kosong di depan kosnya di Jalan Garuda, Kota Palu, menjadi  kebun hidroponik selada. Namun seiring berjalannya waktu tanaman yang awalnya hanya untuk konsumsi keluarga menjadi bisnis industri.

“Seiring berjalan waktu, saya mulai melihat peluang untuk menjual sangat besar, apalagi banyak bermunculan pedagang online yang menjajakan makanan saji seperti roti burger, saya akhirnya berinisiatif untuk menjualnya,” tuturnya.

Hidroponik Selada 4

Awalnya media tanam miliknya hanya satu pipa, hingga saat ini telah mencapai ribuan lubang pipa sebagai media tanaman selada hidroponik.

Kualitas sayur yang lebih baik, kata dia, membuat sayur hidroponik relatif lebih mahal. Namun, Ia mengakui, faktor itulah yang membuat sayur-mayur yang di hasilkan hidroponik  memiliki segmen pasar tersendiri.  “Saat ini saya sudah meraup untung hingga 500 ribu per harinya,” ucapnya.

Untuk penjualan, Muchsin mengandalkan penjualan langsung dan promosi via online, khususnya media sosial, Facebook dan WhasApp. Ia berencana akan terus mengembangkan kebun hidroponik miliknya karena saban hari permintaan terus meningkat.

Suka tidak suka, kata Muchsin, penyebaran pandemi wabah virus corona membuat banyak waktu saat ini lebih banyak dihabiskan di rumah. Lalu, kondisi saat ini juga mendorong gaya hidup dengan pola makanan sehat dan segar semakin diminati. Berkebun dengan system hidroponik selada ini menjadi salah satu pilihan bagi siapa saja untuk membangkitkan ekonomi secara mandiri di tengah pandemi.

Bencana non alam Covid-19 bukan berarti memupus harapan untuk bangkit menghasilkan pundi-pundi rupiah. Muchsin membuktikan, berkat kerja kerasnya Ia bisa menatap masa depan yang lebih baik lagi lewat tanaman hidroponik selada di tengah pandemi yang belum jelas kapan akan berlalu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES