Keren, Santri di Jombang Ciptakan Game 'Salam dari Binjai'

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Di tengah viralnya 'Salam dari Binjai' yang berdampak buruk kepada petani pisang karena banyak pemuda memukuli pohon pisang, santri Pondok Pesantren Al-Aqobah, Diwek, Kabupaten Jombang ini justru menyikapinya dengan hal positif yakni membuat game.
'Salam dari Binjai' sendiri sempat tren diberbagai media sosial, berawal ada seorang pria asal pulau Sumatera yang suka mukul pohon pisang dan menjadi viral. Karena, sebelum memukul pohon pisang pria tersebut mengucapkan 'Salam dari Binjai' terlebih dahulu.
Advertisement
Momentum ini kemudian dimanfaatkan Rico Muhammad Nasrullah (19) bersama tim untuk membuat game 'Salam dari Binjai' yang bertujuan mengurangi dampak negatif isu tersebut. Dengan game Android ini, anak-anak tidak usah mencari pohon pisang untuk dipukuli, cukup bermain di HP saja.
"Melihat kondisi tersebut kami terinspirasi untuk membuat game tersebut untuk mengurangi dampak negatif dari Salam dari Binjai," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Kamis (11/11/2021).
Game android 'Salam dari Binjai' yang dibisa diunduh secara gratis di PlayStore (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Santri yang baru lulus dari SMA ITMA Al-Aqobah Jombang ini mengaku, keahlian programming yang dimilikinya ia peroleh dengan belajar otodidak dari internet dan dia perdalam saat pembelajaran di pesantren, mengingat Ponpes Al A-Aqobah sangat mendukung kreatifitas yang dimiliki setiap santrinya.
"Alhamdulillah, di pondok diperbolehkan bawa laptop. Meskipun sebenarnya sudah sejak SD saya mulai belajar otak atik program," jelasnya.
Ke depan, Rico berencana membuat game yang lebih kreatif dan inovatif. Beberapa game sudah ia rencanakan dan masuk pada tahap pematangan. Menurut Rico, dewasa ini game menjadi hal yang biasa bagi generasi muda dan anak-anak milenial. Berbagai jenis game dimainkan untuk mengisi waktu luang.
"Semoga ke depan bisa membuat game yang lebih banyak dan lebih bagus lagi. Bisa membanggakan orang tua dan guru," harap Rico.
Sementara itu dikonfirmasi secara terpisah, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Aqobah H Akhmad Kanzul Fikri mengaku bangga atas capaian santrinya tersebut. "Kami merasa bangga, Semoga ke depan dengan menekuni programming ini santri bisa memberikan manfaat di dunia digital ini," ujarnya.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Fikri ini, keberhasilan santri dalam dunia programming membuktikan bahwa menjadi santri yang belajar di Pondok Pesantren juga bisa mempunyai keahlian umum yang tak kalah dengan belajar di luar pesantren.
Justru keistimewaan belajar di Pesantren akan mendapatkan ilmu yang lebih banyak yaitu ilmu agama, ilmu hukum dan bahkan ilmu sosial yang bisa diterapkan saat bermasyarakat kelak.
"Berbanggalah menjadi santri, bahwa santri selain mempunyai ilmu agama yang kuat, saya harapkan santri juga bisa berpikir secara global," beber Gus Fikri.
Seperti yang diketahui, saat ini game 'Salam dari Binjai' telah diunduh puluhan ribu warganet. Game besutan santri asal Kabupaten Jombang tersebut bisa diunduh secara gratis dengan cara klik tautan ini: bit.ly/downloadbinjai dan juga sudah tersedia di PlayStore. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |