Peristiwa Daerah

Simak Keseruan Obrolan Santai Diaspora Indonesia di Belanda Bareng Duta Besar RI

Jumat, 03 Juni 2022 - 20:28 | 85.76k
Para diaspora Indonesia di Belanda berkesempatan foto bersama dengan Dubes RI, HE Mayerfas. (Foto: Dok. Anastasia S Baalhuis)
Para diaspora Indonesia di Belanda berkesempatan foto bersama dengan Dubes RI, HE Mayerfas. (Foto: Dok. Anastasia S Baalhuis)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTADiaspora atau warga negara Indonesia yang menetap di Belanda berkesempatan untuk bertemu dengan Duta Besar (Dubes RI) yaitu HE Mayerfas. Pertemuan tersebut dikemas dengan obrolan santai serta menarik dari masing-masing diaspora dan juga membagikan pengalaman mereka selama hidup di negeri kincir angin ini. Selain itu, hadir pula diaspora yang juga sebagai Pemimpin Redaksi KBC News atau Kabarbelanda.com, Yuke Mayaratih.

Salah satu diaspora, J Vandayantie mengaku beruntung berkesempatan berbincang santai satu meja dengan Dubes RI untuk Kerajaan Belanda. Ini merupakan pertemuan kedua kalinya J Vandayantie bersama Mayerfas pasca acara CinemAsia Film Festival.

Advertisement

diaspora-Indonesia-2.jpg

Sebelum bertemu dengan Mayerfas, dia sedikit menceritakan sepanjang perjalanan menuju lokasi pertemuan. Vanda berusaha menahan rasa kantuk dikarenakan cuaca dingin di musim semi ini. Selain itu, pihaknya juga merasa cemas akan datang terlambat karena adanya penutupan jalur.

Nah, sesampainya di tujuan, sebuah restoran steak terkenal di kota Amsterdam, terdengar samar-samar celotehan dalam Bahasa Indonesia. Kemudian Vanda bergegas menghampiri meja yang telah ditempati rekan-rekan yang juga dari Kabarbelanda.com.

"Saya cukup terkejut ketika melihat satu sosok penting yang sedang duduk berbincang-bincang dengan santai. Beliau adalah Bapak HE Mayerfas, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda," ungkapnya, Jumat (3/6/2022) waktu Indonesia.

Setelah duduk dan menghampirinya, ia tak ragu bertanya kepada Mayerfas, "Apakah masih mengenali saya"? Sebelumnya, Vanda pernah mewawancarainya dalam acara penutupan CinemAsia Film Festival beberapa minggu lalu.

"Tak disangka, ternyata beliau masih mengingat saya. Bahkan dengan nada bercanda, beliau mengomentari penampilan saya waktu itu," katanya.

Menurut Vanda, Mayerfas juga banyak bercerita mengenai keluarganya. Ternyata kedua anaknya sedang kuliah di Belanda. Ia merasa senang karena bisa melaksanakan tugas negara tanpa terpisah dengan keluarganya.

Pria berdarah Minang ini ternyata mempunyai selera humor yang tinggi. Tak jarang komentar spontannya membuat tertawa terbahak-bahak. Mayerfas juga pandai mencairkan suasana, saat melontarkan sebuah teka-teki atau cerita lucu, hal tersebut mampu mengundang tawa para diaspora ini.

Lebih lanjutnya, Dubes juga mengisahkan suka duka yang dialami warga Indonesia serta beberapa terobosan yang dilakukan KBRI di masa kepemimpinannya terhitung sejak November 2020.

diaspora-Indonesia-3.jpgAnastasia S Baalhuis bersama Dubes RI, HE Mayerfas. (Foto: Dok. Anastasia S Baalhuis)

Salah satu terobosannya adalah Layanan Outreach, yang membantu masyarakat Indonesia dalam layanan konsuler, keimigrasian, pendataan WNI serta pembuatan NIT (Nomor Induk Tunggal) di kota-kota besar di seluruh Belanda. Layanan Outreach ini sangat memudahkan warga Indonesia yang tinggal jauh dari KBRI di Den Haag.

Saat melaksanakan tugas, beliau melakukannya secara serius dan menaruh perhatian besar terhadap rasa kemanusiaan dan sosial. Banyak warga Indonesia yang merasa terharu dengan ketulusan beliau membantu mereka ketika di masa-masa sulit.

"Seperti mengunjungi warga yang sedang sakit, memberikan bantuan maksimal terhadap warga yang berduka dan masih banyak lagi. Maka tak mengherankan julukannya adalah “Ayah bagi warga Indonesia di Belanda”," ujar Vanda.

Sementara itu, Anastasia S Baalhuis, salah satu diaspora lainnya mengungkapkan awal pertemuan dengan Dubes RI tersebut saat dirinya ikut bergabung menjadi kontributor Kabarbelanda.com. Melalui perkenalan singkat bersama Yuke Mayaratih, ia akhirnya berkesempatan bisa bertemu secara langsung untuk kali pertama.

"Siapa yang menyangka kalau hobi menulis yang lama terpendam bisa membuatku duduk dengan Bapak Duta Besar. Sebagai penulis di sebuah media online tentang Belanda, aku bisa berbincang santai dengan Dubes RI untuk Kerajaan Belanda. Hobiku itu tersalurkan saat aku nekat menulis beberapa artikel di situs Kabarbelanda.com (KBC). Awalnya aku diajak pemimpin redaksinya, yang baru kukenal melalui Facebook," kata Anastasia, sapaan akrabnya.

Tak lupa, Anastasia juga berusaha memperkenalkan kota Alkmaar, di mana dirinya tinggal saat ini. Sebab, Dubes RI ternyata belum pernah mengunjungi kota tersebut. Sebut saja seperti tentang pasar keju yang terkenal dan banyaknya warga Indonesia yang tinggal di Alkmaar dan sekitarnya.

"Saya berharap suatu saat beliau melakukan kunjungan ke kota Alkmaar," tuturnya.

KBRI juga menggelar berbagai webinar serta bekerja sama dengan organisasi diaspora yang ada. Kemudian pada akhir Januari 2022, Mayerfas meluncurkan Asosiasi Pengusaha Indonesia di Belanda (ASPINA). Asosiasi ini memperkuat sinergi antar pengusaha dalam pengembangan bisnis serta meningkatkan kemitraan pengusaha Indonesia di Belanda.

Saat ini terdapat sekitar 400 diaspora yang berwirausaha di berbagai sektor. Pun begitu, Mayerfas juga aktif mendukung kegiatan-kegiatan sosial budaya yang diadakan oleh para diaspora di Belanda. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES