Peristiwa Daerah Bencana Banjir di Indonesia

Pemprov Jatim Siapkan Relokasi Hunian Warga Terdampak Banjir Bandang Kalibaru Banyuwangi

Rabu, 09 November 2022 - 16:25 | 38.02k
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, meninjau lokasi banjir bandang di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. (foto: Ahmad Sahroni/TIMES Indonesia)
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, meninjau lokasi banjir bandang di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. (foto: Ahmad Sahroni/TIMES Indonesia)
FOKUS

Bencana Banjir di Indonesia

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pemerintah Provinsi Jawa Timur atau Pemprov Jatim akan memfasilitasi relokasi para korban terdampak banjir bandang di Desa Kalibaru, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (9/11/2022).

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, relokasi menjadi salah satu pilihan yang tepat melihat keadaan dan kondisi wilayah terdampak banjir bandang Kalibaru, Banyuwangi. Tentu saja kebutuhan masyarakat selanjutnya adalah hunian, sebab banyak dari rumah warga yang hanyut terbawa arus air banjir.

Advertisement

"Relokasi bisa menjadi opsi untuk penanganan selanjutnya, agar kejadian serupa tidak terulang," kata Khofifah, saat mengunjungi lokasi banjir bandang, di Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.

Pemprov Jatim, lanjut Khofifah, telah menyiapkan kebutuhan sebagai tindak lanjut permintaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, untuk merelokasi rumah warga terdampak banjir bandang Kalibaru dilahan yang saat ini dalam pengelolaan PT Perkebunan Nusantara PTPN XII.

"Tempat ini sangat cocok sebagai lokasi relokasi, karena tidak jauh dari lokasi awal. Selain itu, lokasi relokasi menyambung dengan tempat awal masyarakat," ungkapnya.

Khofifah-3.jpgGubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, meninjau lokasi banjir bandang di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. (foto: Ahmad Sahroni/TIMES Indonesia)

Khofifah menjelaskan, relokasi bisa sekaligus menjadi opsi untuk menangani dan menanggulangj banjir bandang Kalibaru. Selain sandang dan pangan, saat ini masyarakat membutuhkan bagamana kedepan tetap bisa memiliki rumah hunian.

"Saya rasa masyarakat yang akan direlokasi bahagia. Sebab tempat relokasi tidak jauh dari tempat semula," tuturnya.

Pemprov jatim dan Pemkab Banyuwangi, tambah Khofifah, menyiapkan langkah terbaik untuk menangani bencana banjir bandang Kalibaru. Pihaknya, mengakui dengan cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini, ada beberapa wilayah yang terkena musibah banjir, dan penanganan terbaik agar tidak terjadi hal sama, yakni relokasi.

"Cuaca ekstrem yang terjadi memberikan dampak yang berbeda. Intensitas hujan tinggi, menyebabkan sungai atau palung kelebihan daya tampung. Kemudian air mengalir ke jalan dan rumah," paparnya.

Seperti yang diketahui, banjir bandang melanda beberapa wilayah di Kecamatan Kalibaru. Dampak yang paling parah terjadi di Desa Kalibaru Wetan. Data asesmen terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, tercatat 36 tempat tinggal rusak berat (hanyut), 22 rusak sedang dan 19 rusak ringan. Dikabarkan pula terdapat 7 sepeda motor dan 3 mobil serta 28 ekor kambing hanyut.

Dampak banjir bandang Kalibaru yang disebabkan oleh intensitas hujan tinggi hingga mencapai 388 MM, menyebabkan debit air sungai Yas meluap, sehingga mengakibatkan kurang lebih 1143 warga Desa Kalibaru Wetan, harus dievakuasi. 

Dalam kunjungan banjir bandang Banyuwangi, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa didampingi oleh pejabat Pemprov Jatim, Wakil Bupati Banyuwangi, H Sugirah. Selain itu, jajaran dinas Pemkab juga ikut hadir, diantaranya, Kepala Dinas PU (DPU) Pengairan, Guntur Priambodo, Plt DPU CKPP Banyuwangi, Danang Hartanto dan pejabat penting lainnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES