Peristiwa Daerah

Harga Babi di Morotai Jelang Nataru Melonjak Tajam, Warga Nasrani Tak Mampu Disarankan Beli Ayam

Rabu, 21 Desember 2022 - 09:26 | 217.09k
Hewan ternak babi. (Foto: REUTERS/Dominique Patton)
Hewan ternak babi. (Foto: REUTERS/Dominique Patton)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MOROTAI – Menjelang Hari Raya Natal 25 Desember 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), harga daging babi di Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara mengalami kenaikan harga cukup mencolok, dimana harga sebelumnya Rp 30 ribu per kilogram (kg), melonjak ke Rp 50 ribu per kg.

Kenaikan harga daging babi ini sangat dirasakan oleh masyarakat kurang mampu terutama petani, khususnya umat Nasrani yang merayakan Nataru dan harus pasrah serta rela beralih ke daging ikan atau ayam sebagai pengganti makanan favorit di hari penuh suka cita.

Advertisement

"Naiknya harga daging babi cukup tinggi di Natal tahun ini, membuat kami warga kurang mampu tidak bisa beli lagi. Padahal, biasanya selalu beli walaupun sedikit pasti ada. Mengingat saat ini sudah semakin mahal, kami memilih beli ayam atau ikan sebagai pengganti, semoga di tahun depan tidak seperti ini lagi," ujar Chenlise Mugawe, salah satu warga kurang mampu di Desa Raja, Rabu (21/12/2022).

Hal tersebut dibenarkan Kepala Desa Raja, Kecamatan Morotai Selatan Barat (Morselbar), Steven Katiandago. Ia menyebutkan, pada hari hari biasanya harga daging babi hanya di kisaran Rp 30 ribu per kilogram. Tapi, menjelang Natal dan Tahun Baru tiba-tiba harga daging Babi meroket naik hingga mencapai Rp 50 ribu per kilogram.

Steven mengatakan, sebagai Umat Nasrani tentunya kenaikan harga daging ini terlalu signifikan, apalagi bagi masyarakat ekonomi menengah kebawa (masyarakat petani) yang saat ini dilanda dengan anjloknya harga Kopra dapat dipastikan sangat berat membelinya.

“Sebagai sesama umat nasrani kenaikan itu sangat disayangkan karena, harga daging babi naik sangat signifikan sehingga pembeli juga mengeluh. Apalagi masyarakat kita dihadapkan dengan turunnya harga kopra tentunya membuat masyarakat kecil merasa kecewa,” ujarnya.

Sebagai Kepala Desa, Steven berharap peternak babi janganlah menjual harga daging terlalu tinggi, walaupun ada sebagian sembako yang naik harga menjadi alasan. Agar supaya masyarakat ekonomi menengah kebawa juga dapat menikmatinya terutama di hari raya Natal. 

"Sebagai pemerintah, pastinya kami mengingkatkan seluruh masyarakat umat Nasrani dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan suka cita dan penuh kedamaian, meskipun diperhadapkan dengan anjloknya harga Kopra dan naiknya beberapa harga Sembako," pungkasnya.

Diketahui, Desa Raja, Kecamatan Morotai Selatan Barat (Morselbar) adalah salah satu desa Nasrani penyuplai daging babi terbesar di Kabupaten Pulau Morotai, Provonsi Maluku Utara. Tapi tidak dijual secara umum di Pasar, dijual di dalam desa dan harga per ekor di hitung sesuai beratnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES