Peristiwa Daerah

Sultan Ground Tak Dilepas untuk Jalur Tol, Sri Sultan HB X Tawarkan Sistem Sewa

Kamis, 26 Januari 2023 - 10:20 | 60.44k
Raja Kraton Yogyakartar, Sri Sultan HB X. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Raja Kraton Yogyakartar, Sri Sultan HB X. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Kraton Yogyakarta sebagai pemilik tanah kraton atau Sultan Ground hanya akan menyewakannya kepada pengelola tol. Sri Sultan HB X pun secara tegas menyatakan tidak akan melepas kepemilikan Sultan Ground untuk proyek Tol Yogya-Solo maupun Tol Yogya-Bawen. 

Beberapa bidang tanah berstatus Sultan Ground memang masuk dalam trase atau jalur Tol Yogya-Solo dan Tol Yogya-Bawen. 

Sri Sultan HB X sebagai Raja Kraton Yogyakarta mengungkapkan rencana penggunaan Sultan Ground untuk proyek tol dengan sistem sewa saat ini sedang dalam kajian Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Kompensasi yang harus dibayarkan untuk penyewaan tersebut pun masih dalam kajian.

"Yang jelas kraton tidak akan melepas tanah itu. Tidak terjadi transaksi jual beli, begitu prinsipnya. Kami menawarkan sistem sewa. Terserah menyewanya, dengan jangka waktu 20 tahun diperpanjang atau 40 tahun,” ujarnya, Kamis (26/1/2023).

Tol yang melintasi wilayah DIY meliputi Tol Yogya-Solo dan Tol Yogya-Bawen. Tol Jogja Solo juga mencakup Tol yogya-Yogyakarta International Airport atau YIA. Pembangunan Tol Yogya-YIA  akan didahulukan daripada Tol Yogya-Solo yang melewati Ringroad Utara.

Tol Yogya-Solo terbagi dalam tiga seksi. Seksi I dari Kartasuro sampai Purwomartani. Seksi 2 dari Purwomartani sampai Gamping dan melewati Ringroad Utara Yogyakarta. Sedangkan Seksi 3 dari Gamping sampai YIA atau dikenal dengan nama Tol Yogya-YIA.

Pembangunan Tol Yogya-YIA sudah memasuki tahap persiapan, tepatnya sosialisasi kepada warga terdampak yang sudah dimulai pada 5 Desember lalu untuk wilayah Sleman.

Sosialisasi sendiri sudah digelar di tiga lokasi, yakni Kalurahan Nogotirto, Banyuraden, dan Ambarketawang.

Perwakilan dari JMM, perusahaan pembangun Tol Yogya-Solo, dalam sosialisasi di Kalurahan Ambarketawang, Hamim, mengatakan Seksi 3 didahulukan untuk memberi akses cepat warga Yogyakarta ke YIA dan sebaliknya.

"Ekonomi tumbuh apabila memanfaatkan fasilitas masing-masing,” jelasnya. 

Dengan empat pintu keluar tol yang tersebar di Gamping, Sentolo, Wates, dan YIA, mobilitas dari dan menuju YIA diperkirakan dapat dipersingkat menjadi hanya 15-20 menit. Hal ini juga memudahkan wisatawan luar daerah yang datang dari YIA untuk masuk ke Yogyakarta.

Meski demikian, Sri Sultan HB X sudah menegaskan jika Kraton Yogyakarta tak akan melepas kepemilikan Sultan Ground untuk jalur tol tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES