Peristiwa Daerah

Anies Baswedan Ziarah ke Makam KH Mas Alwi, Pencetus Nama NU 

Sabtu, 18 Maret 2023 - 23:06 | 100.96k
Anies Baswedan bertemu dan bersapa dengan warga di sekitar Makam KH Mas Alwi, Sabtu (18/3/2023) petang. (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia) 
Anies Baswedan bertemu dan bersapa dengan warga di sekitar Makam KH Mas Alwi, Sabtu (18/3/2023) petang. (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia) 

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Anies Rasyid Baswedan melakukan serangkaian kunjungan di Jatim dengan berziarah di makam pencetus nama Nahdlatul Ulama (NU) KH Mas Alwi. Anies Baswedan melakukan ziarah di Tambakrejo, Simokerto, Surabaya, Sabtu (18/3/2023) petang. 

Sebelum memasuki area makam, Anies Baswedan sempat membeli bunga tabur di bagian depan area makam. Di sana, warga yang mengetahui langsung mengejar dan berebut salaman dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Baru ini saya ketemu langsung sama Pak Anies. Seneng, orangnya murah senyum ternyata," ucap Supriyadi, warga setempat.

Senada, Pujiati juga mengaku tak menyangka bisa bertemu langsung dengan Anies Baswedan.

"Seneng ketemu Pak Presiden langsung. Tapi ya malu dorong ados (belum mandi)," ucap dia sembari tersipu.

Anies kemudian melanjutkan berjalan ke makam. Ia mengatakan, tujuan ziarah tersebut sebagai napak tilas perjuangan NU dalam merebut kemerdekaan negeri ini. 

Napak tilas kali ini juga dilakukan Anies Baswedan sebagai cara dia menghormati pendiri NU, sekaligus mengenang perjuangan Kiai Mas Alwi dalam upaya merebut kemerdekaan kala itu.

"Jadi saya dalam perjalanan kembali dari Madura, ziarah ke Makam KH Mas Alwi. Nah, KH Mas Alwi ini adalah orang yang mencetuskan nama Nahdlatul Ulama," ujar Anies Baswedan kepada wartawan.

Anies Baswedan mengatakan, bahwa pelajaran berharga dari kisah dan sejarah yang diukir oleh KH Mas Alwi. Dia mengaku kagum kepada sosok KH Mas Alwi, karena semasa hidup sering keliling dunia, tapi tidak pernah lupa dengan Tanah Air.

"Kami ziarah ke sini untuk menghormati, dan memberikan pesan kepada semuanya, kepada diri kita semuanya, bahwa karya-karya yang kita hasilkan itu punya dampak yang panjang, dan salah satunya adalah KH Mas Alwi," ungkap Anies Baswedan. 

Anies menambahkan, KH Mas Alwi  sempat berkeliling keluar Indonesia dengan durasi cukup lama. Karena pengalaman tersebut  KH Mas Alwi bisa berkarya dengan luar biasa. 

KH Mas Alwi merupakan sosok pemberi nama Nahdlatul Ulama (NU). Beliau bernama lengkap Sayid Alwi Abdul Aziz al-Zamadghon. 

Berdasarkan literatur sejarah, KH Mas Alwi adalah putra seorang kiai besar, Abdul Aziz al-Zamadghon. Bersepupu dengan KH. Mas Mansyur dan termasuk keluarga besar Sunan Ampel, yang juga pendiri sekolah Nahdlatul Waton dan pernah belajar di pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan, Madura. 

Dari pulau garam, ia melanjutkan sekolah di Pesantren Siwalan Panji, Sidoarjo, lalu memungkasi rihlah 'ilmiyah-nya di Makkah al-Mukarromah.

Setelah pulang dari keliling Eropa, ia membuka warung di Jalan Sasak Ampel, Surabaya. Sebagaimana disebutkan dalam kisah berdirinya NU oleh Kiai As'ad Syamsul Arifin, bahwa sebelum 1926, Kiai Hasyim Asy'ari telah berencana membuat organisasi Jami'iyah Ulama (Perkumpulan Ulama). 

Para kiai mengusulkan nama berbeda. Namun Kiai Mas Alwi mengusulkan nama Nahdlatul Ulama. Lantas Kiai Hasyim bertanya, "kenapa mesti pakai Nahdlatul, kok tidak jam'iyah ulama saja? Sayid Alwi pun menjawab, "karena tidak semua kiai memiliki jiwa nahdlah (bangkit). Ada kiai yang sekadar mengurusi pondoknya saja, tidak mau peduli terhadap jam'iyah."

Akhirnya para kiai menyepakati nama Nahdlatul Ulama yang diusulkan Kiai Mas Alwi. Seorang ulama berdarah Hadramaut, Yaman. 

KH Mas Alwi adalah salah seorang pendiri NU bersama Kiai Hasyim Asy'ari, Kiai Abdul Wahab Chasbullah, Kiai Ridlwan Abdullah, dan beberapa kiai besar lain. Mereka bergerak secara aktif di masyarakat sejak NU belum didirikan. Kiai Mas Alwi lah yang pertama mengusulkan nama Nahdlatul Ulama dalam versi riwayat keluarga Kiai Ridlwan Abdullah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES