Peristiwa Daerah

Komunitas LGBT Pelajar Menjamur, Ini Langkah ICMI Jombang 

Selasa, 06 Juni 2023 - 18:30 | 222.78k
Suasana diskusi yang bertajuk 'Jombang Undercover part 1 dengan tema Menguak Fenomena LGBT Pelajar' yang diselenggarakan oleh ICMI Jombang di Kedai Kopi Santri Mojosongo, Selasa (6/6/2023). (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Suasana diskusi yang bertajuk 'Jombang Undercover part 1 dengan tema Menguak Fenomena LGBT Pelajar' yang diselenggarakan oleh ICMI Jombang di Kedai Kopi Santri Mojosongo, Selasa (6/6/2023). (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia atau ICMI Cabang Jombang telah mengambil langkah dalam memberikan solusi dan edukasi terkait maraknya komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di kalangan pelajar. 

Setidaknya dari data yang diperoleh ICMI Jombang ada ratusan orang yang tergabung dalam komunitas Lesbian dan puluhan pelajar yang terjaring kasus Gay. Meningkatnya komunitas LGBT dalam beberapa tahun terakhir di kalangan pelajar menjadi perhatian serius bagi ICMI Jombang. 

Advertisement

Hal tersebut diungkapkan oleh M. Sholahuddin Kepala Divisi Perempuan dan Perlindungan anak ICMI Jombang pada diskusi yang bertajuk 'Jombang Undercover part 1 dengan tema Menguak Fenomena LGBT Pelajar' yang diselenggarakan di Kedai Kopi Santri Mojosongo, Selasa (6/6/2023). 

"Kami berbicara mengenai LGBT ditingkat pelajar saja. Data pastinya kami masih mencari, namun yang sudah kami temukan untuk lesbian sekitar 100 orang bahkan mereka sudah memiliki komunitas. Untuk Gay atau homo kami baru menemukan kasus-kasus dilapangan," kata Sholahuddin kepada TIMES Indonesia, Selasa (6/6/2023). 

Menurutnya, perilaku menyimpang yang dilakukan oleh generasi muda di Jombang tersebut tentu sangat memprihatinkan. "Fenomena ini sangat miris dan memprihatinkan tentunya. Apalagi Jombang yang dikenal sebagai kota santri," ujarnya. 

Lelaki yang merupakan seorang advokat ini menerangkan setelah ia menangani beberapa korban salah satu faktor yang mempengaruhi para pelajar untuk melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama tersebut karena faktor ekonomi. 

"Pertama, orang itu pernah menjadi korban dan yang kedua yakni faktor ekonomi ingin mendapatkan uang dengan mudah," terangnya. 

"Beberapa kasus yang kami dampingi, diantaranya adalah pelajar di SMP dan SMA Favorit, MTs, dan santri ponpes" lanjutnya.

Diskusi terbatas rutin yang dilakukan ICMI Jombang kali ini diikuti oleh 40 orang berasal dari perwakilan beberapa sekolah SMP dan SMA, pegiat pendidikan, advokat, psikolog, LSM, organisasi kepemudaan. 

Sejumlah fakta lain diungkapkan oleh beberapa peserta. Yang makin menunjukkan kondisi bahwa LGBT kini berada di depan mata dan di sekitar kita. Dan dari waktu ke waktu kondisinya semakin tak terkendali dan mengkhawatirkan.

Dalam upaya ini, Didin Ahmad Sholahudin, Ketua ICMI Jombang berharap diskusi ini mampu membuat aksi nyata dan berperan aktif dalam memberikan arahan dan mengedukasi masyarakat. Karena pada topik LGBT sangat jarang lembaga atau sekolah yang memiliki perhatian.

Pria yang akrab disapa Gus Didin dan timnya melihat pentingnya ada institusi yang serius untuk mengawal kasus LGBT ini. Perlu kerja simultan dari berbagai pihak untuk memberikan pemahaman yang benar tentang agama, norma, dan nilai-nilai budaya kepada para pelajar untuk mencegah terjadinya pergaulan yang tidak sehat. 

ICMI Jombang siap bekerjasama mengadakan berbagai kegiatan, seperti diskusi, konseling, dan aksi nyata lainnya, yang mengangkat isu LGBT Pelajar dan memberikan pemahaman yang jelas tentang hal tersebut. 

"Kita harus sepakat, LGBT ini adalah penyakit. Maka kewajiban kita bersama untuk menyembuhkannya. Tentu sangat penting melakukan pendekatan yang bijak dan penuh kearifan dalam menghadapi masalah ini. Dengan tetap menghormati hak anak, institusi atau sekolah, serta keluarganya," ujar Gus Didin. 

Gus Didin menjelaskan bahwa upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap LGBT di kalangan pelajar harus melibatkan berbagai pihak, termasuk orang tua, pendidik, tokoh agama, dan masyarakat luas. 

"Tagline Berkarakter dan Berdaya Saing yang menjadi motto Jombang, menjadi bopeng dan tercoreng jika kasus seperti ini tak segera memperoleh perhatian serius. ICMI Jombang mempunyai tanggung jawab moral dan etik, dan harus menjadi inisiator untuk memberikan solusi yang efektif," tegasnya. 

Selain itu, Gus Didin juga menekankan pentingnya memperkuat pendidikan akhlak dan moral di sekolah. 

Dalam kerangka ini, ICMI Jombang memandang materi Madin yang diterapkan di sekolah belumlah cukup."Justru yang harus diperkuat adalah kurikulum pendidikan akhlak, adab, etika dalam bentuk habituasi sikap dan sifat sehari hari. ini seharusnya menjadi program utama Jombang, jika ingin benar benar menumbuhkan karakter siswa nya yang berakhlak Al Karimah, dan tahu nilai nilai moral, tahu mana yang benar dan mana yang salah,"  

ICMI Jombang berharap bahwa melalui solusi dan edukasi yang disampaikan, masyarakat Jombang dapat memahami dengan baik dampak negatif yang mungkin timbul akibat bergabung dengan komunitas LGBT. "Dengan adanya dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, diharapkan masalah maraknya komunitas LGBT di kalangan pelajar dapat diatasi secara efektif," pungkasnya.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES