Trans Jatim, Moda Transportasi Terinspirasi Sat Set Wat Wet Gubernur Khofifah

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Cuaca cerah di langit Sidoarjo membuat Zaenal Abidin, warga Jl Trunojoyo, Sidoarjo, sumringah. Harapannya untuk bisa bertemu rekan sekolahnya SMA dulu di Surabaya sudah terbayang indah
Jarum jam menunjukkan pukul 11.50. Beberapa saat menunggu, sebuah bus warna cerah dari Trans Jatim meluncur dengan elegan. Beberapa saat kemudian berhenti di halte, tempat Zaenal didrop adiknya.
Advertisement
Jam menunjukkan pukul 11.58, dan seperti jam yang berdetak, bus tiba dan berhenti dengan tepat.
Di antara kerumunan penumpang, terlihat Zaenal Abidin, warga Sidoarjo yang rutin menggunakan layanan ini. "Ini mirip kereta api, saya tidak pernah menunggu terlalu lama," ujarnya.
Begitulah gambaran singkat apa yang dirasakan warga Jatim, pengguna Bus Trans Jatim. Masih banyak Zaenal-Zaenal lain yang merasakan kelebihan bus ini.
Ya, dalam dunia yang serba cepat, Bus Trans Jatim menjadi simbol keandalan dan efisiensi. Ini bukan hanya tentang transportasi. Ini l adalah tentang revolusi mobilitas di Jawa Timur, sebuah perwujudan dari visi futuristik Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Merevolusi Transportasi Publik
Diluncurkan pada tahun 2022, Bus Trans Jatim menjadi jawaban atas kebutuhan transportasi massal di wilayah Gerbangkertasusila. Bus ini tidak hanya menghubungkan kota-kota besar seperti Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan, tapi juga membuka aksesibilitas dan konektivitas antarwilayah.
Masuk ke dalam bus Trans Jatim, penumpang disambut dengan interior yang bersih dan modern. Kursi yang dirancang ergonomis, sistem pendingin udara yang optimal, dan jendela besar yang memberikan pemandangan kota yang indah. Semuanya disiapkan untuk memastikan perjalanan yang nyaman dan menyenangkan.
Kadishub Jatim Nyono, dengan penuh semangat membahas pencapaian ini.
"Kami berkomitmen untuk menurunkan angka kecelakaan, kemacetan, dan polusi. Ini sesuai dengan arahan Bu Gubernur untuk melayani masyarakat dengan cara modern dan sat set wat wet (cepat, tangkas dan terbaik)," kata Nyono dalam perbincangan dengan TIMES Indonesia beberapa saat lalu.
Untuk mewujudkan itu, Nyono mewujudkannya melalui tiga koridor operasional Bus Trans Jatim, yang melayani masyarakat dari pagi hingga malam.
Bus Trans Jatim bukan hanya tentang perjalanan, tetapi juga tentang menghadirkan layanan yang inklusif. Dengan tarif yang ekonomis, bus ini menjadi pilihan bagi semua kalangan, termasuk pelajar dan santri.
Skema pembelian layanan (buy the service) yang diadopsi, mirip dengan model Teman Bus. Mencerminkan komitmen Pemprov Jatim melalui Dishub Jatim dalam menyediakan transportasi yang terjangkau namun berkualitas.
Pengaruh Sosial dan Ekonomi
Keberadaan Bus Trans Jatim lebih dari sekedar alat transportasi. Ini adalah simbol kemajuan sosial dan ekonomi. Mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, bus ini mendorong gaya hidup yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Efek jangka panjangnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penghematan biaya dan waktu," ucap Nyono.
Trans Jatim bukan hanya simbol dari kemajuan teknologi atau efisiensi transportasi. Ini adalah bagian integral dari masyarakat Jawa Timur yang menginginkan perubahan. Dengan operasional yang andal, kenyamanan yang diberikan, dan dampak sosial ekonominya, Bus Trans Jatim telah membuktikan diri sebagai tulang punggung transportasi publik di wilayah Gerbangkertasusila. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |