Peristiwa Daerah Derap Nusantara

Erupsi Gunung Semeru, Kolom Abu Vulkanik Mencapai 600 Meter

Selasa, 14 Mei 2024 - 09:16 | 20.67k
Erupsi Gunung Semeru yang terpantau CCTV pada Selasa (14/5/2024) pukul 04.56 WIB. (Foto: ANTARA/HO-PVMBG)
Erupsi Gunung Semeru yang terpantau CCTV pada Selasa (14/5/2024) pukul 04.56 WIB. (Foto: ANTARA/HO-PVMBG)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LUMAJANGGunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Selasa pagi (14/5/2024). Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengeluarkan abu vulkanik setinggi 600 meter di atas puncaknya. Erupsi terjadi pada pukul 04.56 WIB dan menimbulkan kolom letusan yang mencapai sekitar 4.276 meter di atas permukaan laut.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Selasa, 14 Mei 2024, pukul 04.56 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam keterangan tertulis.

Advertisement

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru tercatat cukup tinggi pada Selasa dini hari hingga pagi. Dalam periode waktu antara pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, tercatat 15 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo antara 12 hingga 23 mm dan durasi gempa berkisar antara 81 hingga 133 detik. Selain itu, terjadi satu kali gempa guguran dengan amplitudo 4 mm dan durasi 62 detik, serta enam kali gempa hembusan dengan amplitudo 2 hingga 5 mm dan durasi 43 hingga 62 detik.

Saat ini, Gunung Semeru berada pada status Siaga atau Level III. Berdasarkan status ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan beberapa rekomendasi kepada masyarakat. Pertama, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan hingga jarak 13 km dari puncak, yang merupakan pusat erupsi.

Masyarakat juga diharapkan tidak melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena daerah ini berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru untuk menghindari bahaya lontaran batu pijar.

PVMBG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan aliran lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Selain itu, potensi lahar juga dapat terjadi pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES