Pemkab Pacitan Berdayakan Benih Padi Lokal dengan Teknologi Pertanian Modern

TIMESINDONESIA, PACITAN – Kabupaten Pacitan terus menggenjot sektor pertanian dengan memaksimalkan penggunaan benih padi lokal berkualitas tinggi. Langkah ini diambil untuk meningkatkan hasil panen sekaligus memastikan ketahanan pangan di daerah tersebut.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pacitan, Sugeng Santoso, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerapkan empat tahapan teknologi pertanian modern.
Advertisement
"Kami fokus pada teknologi perbenihan, pengelolaan lahan dan air, budidaya, serta teknologi pasca panen," ujar Sugeng, Rabu (3/7/2024).
Sugeng menjelaskan, pencarian dan pengembangan benih lokal menjadi prioritas. Saat ini, uji coba tengah dilakukan terhadap benih padi gogo untuk memastikan kualitasnya.
"Kami mencari benih-benih lokal yang lebih adaptif dan tahan terhadap hama serta penyakit," katanya.
Sementara, DKPP Pacitan juga masih menunggu proses sertifikasi dari BRIN terkait kelaikan benih padi tersebut sebelum digunakan ke depannya.
"Saat ini sedang uji coba di dua lokasi, Kecamatan Donorojo dan Pringkuku," terang Sugeng.
Pihaknya juga telah memanfaatkan teknologi untuk pembuatan peta presisi lokasi tanam padi dan tanaman potensial lainnya, termasuk ternak.
"Kami sedang membangun dan mengevaluasi jaringan usaha tani, serta mengimplementasikan inovasi perpompaan dan perpipaan untuk pengelolaan air," tambah Sugeng.
Dalam bidang budidaya, penggunaan sarana prasarana mandiri dengan teknologi organik menjadi fokus utama. "Kami mendorong budidaya tanaman sehat dengan teknologi organik yang tepat guna," ujarnya.
Selain itu, petani juga dibekali kemampuan untuk meramal perubahan iklim dan potensi bagi organisme pengganggu tanaman (OPT).
Meski pemanfaatan lahan maksimal, namun belakangan terdapat penurunan Index Pertanaman (IP). Hal ini karena dampak Elnino sehingga mengakibatkan mundurnya musim tanam.
Untuk meningkatkan efisiensi pasca panen, alat-alat modern seperti power tresher dan combine harvester telah dimanfaatkan.
"Penggunaan alat-alat ini mampu mempercepat proses pasca panen, sehingga mengurangi kerugian dan meningkatkan produktivitas," jelas Sugeng.
Menurut Sugeng, upaya ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian, tetapi juga untuk memperkuat ketahanan pangan di Pacitan.
"Dengan teknologi pertanian modern, kami berharap dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan memajukan sektor pertanian di Pacitan," tutupnya.
Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam memanfaatkan teknologi untuk memaksimalkan potensi lokal.
"Kami optimis, dengan sinergi antara teknologi dan kearifan lokal, sektor pertanian Pacitan akan semakin maju dan berdaya saing," pungkas Sugeng. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |