Puluhan Makam Keramat Palsu Ditemukan di Palabuhanratu, Diduga Buat Praktik Perdukunan
TIMESINDONESIA, SUKABUMI – Budayawan Sunda dari komunitas Padjajaran Anyar Palabuhanratu mengungkapkan adanya penemuan puluhan makam keramat palsu di kawasan Kampung Baru, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Makam-makam ini diduga sengaja dibuat oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan melalui praktik perdukunan.
Ketua Umum Padjajaran Anyar Palabuhanratu, Firman Nirwan Boestomi, Kamis (22/8/2024) mengungkapkan bahwa makam-makam palsu yang ditemukan di Desa Citepus tersebut diduga kuat digunakan untuk ritual yang menyimpang dari ajaran agama Islam, seperti penglaris usaha dan ilmu pengasihan. Firman menegaskan bahwa praktik-praktik ini berpotensi menyesatkan orang-orang yang datang dengan harapan memperoleh berkah.
Advertisement
Firman menjelaskan bahwa makam-makam tersebut telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat setempat, terutama karena banyaknya pengunjung dari luar daerah yang datang untuk melakukan ritual di makam-makam yang diperkirakan berjumlah 41 unit. Salah satu makam bahkan dibuat lebih mencolok dengan adanya bangunan di atasnya dan batu nisan yang dibalut kain putih, menyerupai kain kafan, seolah-olah makam tersebut sangat keramat.
Lebih lanjut, Firman menyebutkan bahwa oknum yang membangun makam-makam tersebut menggunakan susunan batu untuk meniru kuburan tua yang tampak berusia ratusan tahun, guna menarik minat pengunjung. Ketika pihaknya bersama warga sekitar mencoba menelusuri dan mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas pembangunan makam-makam palsu ini.
"Kami sengaja datang bersama warga sekitar untuk mencari siapa oknum yang membangun makam keramat palsu ini dan untuk memastikan tidak ada praktik yang menyimpang dari akidah agama, namun sayangnya di lokasi tidak ada siapapun diduga melarikan diri," ungkapnya.
Firman juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada klaim keramat suatu makam tanpa dasar yang kuat dari sisi sejarah maupun ajaran agama Islam. Ia mengingatkan bahwa tindakan seperti ini dapat menjerumuskan seseorang ke dalam kesesatan dan kemusyrikan.
Sebagai langkah pencegahan, Firman berharap pemerintah dan aparat setempat segera mengambil tindakan tegas dengan membongkar makam-makam palsu tersebut dan mengusut siapa dalang di balik pembuatannya, untuk mencegah terulangnya praktik serupa di masa mendatang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |