Peristiwa Daerah

Line Dance Berbatik: Gaya Baru Promosi Batik ala Ketua Dekranasda Kota Probolinggo

Rabu, 16 Juli 2025 - 09:44 | 11.56k
Ketua Dekranasda Kota Probolinggo, dr Evariani pimpin Line Dance berbatik di Lautan Pasir Bromo. (Foto: Ryan H/TIMES Indonesia)
Ketua Dekranasda Kota Probolinggo, dr Evariani pimpin Line Dance berbatik di Lautan Pasir Bromo. (Foto: Ryan H/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Promosi batik tak melulu soal pameran dan peragaan busana. Ketua Dekranasda Kota Probolinggo dr Evariani punya cara unik, ia menggandeng komunitas Line Dance Berbatik untuk mengenalkan batik lewat gerakan dinamis.

Langkah ini jadi salah satu aksi kreatif dalam event Eksotika Bromo 2025 yang digelar pada 21 Juni lalu. Dengan hanya lima kali latihan dalam seminggu, sekitar 80 anggota komunitas dari total 250–300 anggota Line Dance Kota Probolinggo tampil kompak dan memukau di lautan pasir Bromo.

Advertisement

“Saya memang sudah punya rencana bikin event nasional dalam bentuk Batik Motion Line Dance,” ujar Evariani, saat dihubungi TIMES Indonesia, Rabu (16/7/2025).

batik-2.jpgBatik dan gerakan kompak warnai aksi dr Evariani di Eksotika Bromo beberapa waktu lalu. (Foto: Ryan H/TIMES Indonesia)

Ia menegaskan, promosi batik harus masuk ke ranah kreatif dan melibatkan banyak pihak. Sebagai Ketua Dekranasda, ia ingin batik tak sekadar dipakai, tapi juga digerakkan.

“Kita tidak punya sumber daya besar, jadi saya ajak semua pembatik di kota untuk terus bergerak. Batik tidak cuma dijual, tapi juga ditampilkan lewat aksi yang menarik,” ungkapnya.

Ide ini bukan dadakan. Sebelumnya, saat peringatan Hari Kartini, Evariani sudah mengawali Line Dance Berbatik.

Dari situ, ia membawa gagasan ini ke level provinsi dan mendapat dukungan penuh dari Ketua Dekranasda Jatim.

“Saya pikir, kalau mau bangkitkan ekonomi kreatif, ya harus berani beda. Batik digabung sama Line Dance, kenapa nggak?,” kata dr Eva.

Lewat program “Batik Motion in Line Dance 2025”, pihaknya bahkan berencana mengirim video teaser ke Universal Line Dance (ULD) pusat sebagai pengenalan gerakan sekaligus wisata budaya.

batik-3.jpg

“Kami ingin bikin paket wisata, ada Line Dance berbatik di Kota Probolinggo, mungkin nanti di Stadion atau sepanjang Jalan Jenderal Sudirman. Lalu di Kabupaten, bisa digelar di Lautan Pasir Bromo,” ucapnya antusias.

Tak hanya soal gerakan, ini juga soal kolaborasi. Ia tengah menjajaki kerja sama dengan Ketua Dekranasda Kabupaten Probolinggo untuk menghadirkan bazar UMKM batik dan kuliner di lokasi event mendatang.

“Menurut saya tidak ada cara lain untuk membangkitkan ekonomi kreatif selain lewat batik, maka saya terjun langsung ikut ngedance di Eksotika Bromo kemarin,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES