ChatGPT Dituntut oleh Penulis dalam Kasus Pelanggaran Hak Cipta oleh OpenAI

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Penggunaan sumber data buku dalam pelatihan kecerdasan buatan semakin mendapat sorotan. Komedian terkenal Sarah Silverman menggugat OpenAI atas dugaan pelanggaran hak cipta, membuka perdebatan etika dan hukum dalam pengembangan AI. Kasus ini mencerminkan keprihatinan para penulis tentang penggunaan data mereka dalam pembuatan produk "generative AI" oleh ChatGPT yang semakin populer di dunia teknologi.
Dalam perkembangannya, komedian Sarah Silverman telah menggugat OpenAI atas dugaan pelanggaran hak cipta. Gugatan ini menyoroti masalah yang semakin mendalam seputar penggunaan sumber data buku dalam pelatihan kecerdasan buatan (AI) yang semakin pesat. Ini adalah salah satu dari beberapa kasus yang mengungkapkan keprihatinan para penulis terhadap penggunaan karya-karya mereka dalam pengembangan teknologi AI.
Kasus Sarah Silverman
Gugatan Sarah Silverman menyatakan bahwa ia tidak pernah memberikan izin kepada OpenAI untuk menggunakan versi digital bukunya. Diketahui wanita berumur 52 tahun ini sepat menerbitkan buku pada tahun 2010, yang dirasanya digunakan sebagai sumber data dalam pelatihan model AI ChatGPT.
Selain itu, Sarah menduga bahwa buku tersebut mungkin diambil dari "perpustakaan bayangan" yang berisi karya terlarang. Gugatan ini juga menyatakan bahwa memoarnya telah disalin tanpa izin, tanpa kredit, ataupun tanpa kompensasi.
Gugatan ini didukug oleh beberapa penulis lainnya yang tergabung dalam kelompok Authors Guild. Beberapa penulis Amerika seperti Margaret Atwood, Nora Roberts, Louise Erdrich dan Jodi Picoult berbarengan menandatangani sebuah surat yang dilayangkan ke ChatGPT.
"Anda (ChatGPT) menghabiskan miliaran dolar untuk mengembangkan teknologi AI. Wajar jika anda memberikan kompensasi kepada kami karena menggunakan tulisan kami, yang tanpanya AI akan menjadi hal yang dangkal dan sangat terbatas," tulis mereka melalui surat yang juga sudah ditandatangani 4000 penulis lainnya seperti dilansir dari AP.
Kenalan dengan Sarah Silverman
Sarah Silverman adalah seorang komedian, aktris, penulis, dan produser asal Amerika Serikat yang terkenal karena gaya komedi kontroversial dan humor satirnya. Dia lahir pada tanggal 1 Desember 1970, di Bedford, New Hampshire, Amerika Serikat. Sarah Silverman telah tampil dalam berbagai acara komedi, film, dan pertunjukan televisi.
Dia dikenal atas karyanya dalam stand-up comedy, serta perannya dalam acara komedi seperti "The Sarah Silverman Program" yang ditayangkan di Comedy Central. Selain itu, dia telah berperan dalam beberapa film, termasuk "Wreck-It Ralph" dan sekuelnya, "Ralph Breaks the Internet," di mana dia memberikan suara untuk karakter Vanellope von Schweetz.
Sarah Silverman juga terkenal karena kontroversinya dalam komedi. Dia sering menggunakan humor yang provokatif untuk menghadapi isu-isu sosial dan politik yang penting. Karyanya telah meraih banyak penghargaan, termasuk penghargaan Emmy.
Selain komedi, Sarah Silverman juga aktif dalam aktivitas sosial dan politik. Dirinya telahsuka mengangkat isu-isu seperti kesetaraan gender, hak-hak LGBTQ+, dan perubahan iklim. Silverman adalah seorang tokoh yang berpengaruh dalam dunia hiburan Amerika Serikat dan terus memainkan peran penting dalam komedi modern.
Penggunaan data harus dikelola dengan bijaksana untuk menjaga keseimbangan antara inovasi teknologi dan hak-hak kreator. Kasus-kasus seperti tuntutan Sarah silverman ke ChatGPT akan terus menjadi perhatian di masa depan. Hal tersebut mungkin akan membentuk landasan etika dan hukum yang lebih kuat dalam pengembangan AI yang semakin pesat.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Khodijah Siti |
Publisher | : Rizal Dani |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.