Peristiwa Internasional

Incar 'Pemimpin Baru' Hizbullah Hashem Safieddine, Israel Jatuhkan 73 Ton Bom

Jumat, 04 Oktober 2024 - 21:00 | 36.83k
Asap dan api menyatu dalam kumpulan yang dahsyat saat bom Israel seberat 73 menghujam di Beirut selatan untuk membunuh Hashem Safieddine. (FOTO: Al Jazeera/Reuters)
Asap dan api menyatu dalam kumpulan yang dahsyat saat bom Israel seberat 73 menghujam di Beirut selatan untuk membunuh Hashem Safieddine. (FOTO: Al Jazeera/Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mengincar Pemimpin baru Hizbullah, Hashem Safieddine atau Safi al-Din, Israel tadi malam membuat wilayah selatan Beirut bergetar setelah menjatuhkan 73 Ton bom.

Ledakan hebat itu menggetarkan Beirut, Lebanon dan sekitarnya tadi malam dan ini merupakan serangan terdahsyat Israel terhadap kota itu sejauh ini.

Advertisement

Bahkan ada yang menyebut tadi malam adalah serangan paling kejam di pinggiran selatan Beirut yang dilakukan Israel, yang mengakibatkan kehancuran total bangunan. 

Sebab serangan udara ini digambarkan lebih besar daripada serangan yang menewaskan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah .

Kali ini diyakini militer Israel kembali menggunakan bom 'penghancur bunker' di daerah padat penduduk di Beirut selatan itu.

Tentara Israel hari ini mengatakan, memang serangan kali ini menargetkan markas intelijen utama Hizbullah.

Sementara itu, surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan, bahwa pesawat penyerang menjatuhkan sekitar 73 ton bom di markas Hizbullah di pinggiran selatan, dimana diyakini bahwa pemimpin partai tersebut, Hashem Safi al-Din, ada di sana.

Para pejabat Israel mengatakan bahwa penggerebekan tersebut menargetkan pertemuan para pemimpin senior Hizbullah, termasuk Safi al-Din, ketua Dewan Eksekutif Hizbullah yang juga calon penerus Nasrallah dalam kepemimpinan partai tersebut.

"Serangan Israel di Beirut semalam menargetkan Hashem Safieddine, calon penerus mendiang kepala Hizbullah Hassan Nasrallah," tegas seorang pejabat Israel kepada CNN. Tetapi tidak jelas apakah Hashem Safieddine terbunuh.

"Kampanye udara Israel di Lebanon dilakukan dengan intensitas yang hanya sebanding dengan minggu-minggu pertama pembomannya di Gaza tahun lalu," tambah seorang pakar peperangan udara kepada CNN.

Menurut penghitungan CNN, serangan Israel yang meningkat di Lebanon telah menewaskan lebih dari 1.300 orang sejak dimulai pada 17 September.

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, satu juta orang  telah mengungsi  dalam waktu kurang dari tiga minggu akibat serangan Israel.

Salah satu lembaga kemanusiaan mengatakan tempat penampungan di Lebanon sudah penuh sesak.

Bahkan serangan Israel telah memutus jalur penyeberangan utama yang digunakan ribuan warga Lebanon untuk mengamankan diri.

Kantor Berita Nasional milik pemerintah Lebanon mengatakan serangan udara Israel itu menyebabkan penutupan jalan di dekat Perlintasan Perbatasan Masnaa yang ramai, tempat puluhan ribu orang yang berusaha mengamankan diri dari perang di Lebanon dengan menyeberang ke Suriah selama dua minggu terakhir.

Israel juga terus membombardir wilayah Lebanon, dan tadi malam bahkan menjatuhkan 73 ton bom di Beirut selatan hanya untuk membunuh calon pengganti Pemimpin mendiang Hasan Nasrallah yakni Hashem Safieddine atau Safi al-Din. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES