Peristiwa Internasional

Korea Utara Bangun Kapal Selam Nuklir, AS Peringatkan Dunia Bisa Berakhir

Senin, 10 Maret 2025 - 12:45 | 54.09k
Petugas penyelamat dan polisi menghadiri latihan antiradiasi untuk situasi darurat di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Zaporizhzhia, Ukraina 29 Juni 2023.(FOTO: Daily Mail/Reuters)
Petugas penyelamat dan polisi menghadiri latihan antiradiasi untuk situasi darurat di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Zaporizhzhia, Ukraina 29 Juni 2023.(FOTO: Daily Mail/Reuters)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAKorea Utara sedang membangun kapal selam nuklir, sebuah sistem persenjataan yang bisa  menimbulkan ancaman keamanan besar bagi Korea Selatan dan AS.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un pun telah mengunjungi galangan kapal yang membangun kapal perang tersebut di lokasi yang dirahasiakan.

Advertisement

Sementara Presiden AS, Donald Trump memperingatkan, bahwa senjata nuklir merupakan ancaman terbesar bagi umat manusia, dan dengan tegas dikatakan bahwa penggunaan hulu ledak 'monster' itu bisa 'mengakhiri dunia'.

Dilansir CNN, Korea Utara untuk pertama kalinya mengungkap kapal selam bertenaga nuklir yang sedang dibangun, sebuah sistem persenjataan yang bisa menimbulkan ancaman keamanan besar bagi Korea Selatan dan AS.

Media pemerintah Korea Utara, Sabtu (8/3/2025) lalu merilis foto-foto yang menunjukkan apa yang disebutnya "kapal selam rudal strategis bertenaga nuklir," saat melaporkan kunjungan pemimpin Kim Jong Un ke galangan kapal utama tempat kapal perang itu sedang dibangun.

Namun Kantor Berita Pusat Korea Utara, KCNA tidak memberikan rincian tentang kapal selam itu, tetapi mengatakan Kim diberi pengarahan tentang konstruksinya.

"Kapal angkatan laut tersebut diperkirakan berbobot antara 6.000 hingga 7.000 ton yang mampu membawa sekitar 10 rudal," kata seorang ahli kapal selam Korea Selatan yang mengajar di Universitas Hanyang, Seoul, Moon Keun-sik.

Ia mengatakan, penggunaan istilah "rudal berpemandu strategis" berarti kapal tersebut akan membawa senjata berkemampuan nuklir.

"Itu benar-benar akan menjadi ancaman bagi kami dan AS," kata Moon.

Kapal selam bertenaga nuklir merupakan salah satu dari sekian banyak senjata canggih yang Kim janjikan akan diperkenalkan dalam sebuah konferensi politik besar pada tahun 2021 untuk menghadapi apa yang disebutnya sebagai ancaman militer yang dipimpin AS.

Senjata lainnya adalah rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat, senjata hipersonik, satelit mata-mata, dan rudal multihulu ledak.

Korea Utara sejak saat itu telah melakukan serangkaian kegiatan pengujian untuk memperolehnya.

Korea Utara memperoleh kemampuan lebih besar untuk menembakkan rudal dari bawah air merupakan perkembangan yang mengkhawatirkan karena sulit bagi pesaingnya untuk mendeteksi peluncuran semacam itu sebelumnya.

Menjadi pertanyaan bagaimana mungkin Korea Utara, negara yang dikenai sanksi berat dan disebut-sebut miskin itu, mampu memperoleh sumber daya dan teknologi untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir mulai muncul.

Moon, ahli kapal selam, mengatakan Korea Utara mungkin telah menerima bantuan teknologi Rusia untuk membangun reaktor nuklir yang akan digunakan di kapal selam sebagai imbalan atas pasokan senjata dan pasukan konvensional untuk mendukung upaya perang Rusia melawan Ukraina.

Ia juga mengatakan Korea Utara bisa saja meluncurkan kapal selam tersebut dalam satu atau dua tahun mendatang untuk menguji kemampuannya sebelum pengerahan sebenarnya.

Korea Utara diperkirakan memiliki 70-90 kapal selam bertenaga diesel di salah satu armada terbesar di dunia.

Namun, sebagian besar kapal selam tersebut sudah tua dan hanya mampu meluncurkan torpedo dan ranjau, bukan rudal.

Bisa Terjadi Besok

Donald Trump, yang bertanggung jawab atas cadangan senjata nuklir terbesar kedua di dunia, melontarkan pernyataan mengejutkan dalam wawancaranya dengan Sunday Morning Features di Fox News , dimana ia mengatakan kepada penyiarnya, bahwa tingkat kehancuran akibat senjata nuklir  melampaui apa pun yang dibayangkan setiap orang.

"Sangat disayangkan jika harus menghabiskan semua uang hanya untuk sesuatu yang jika digunakan, mungkin akan menjadi kiamat," tandasnya seperti dilansir di Daily Mail.

Trump juga menambahkan, bahwa ancaman perubahan iklim tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan risiko yang ditimbulkan oleh senjata nuklir, dan mengklaim bahwa perang nuklir "bisa terjadi besok".

"Saya menyaksikan Biden selama bertahun-tahun mengatakan ancaman eksistensial berasal dari iklim, tapi saya mangatakan "tidak", ujarnya.

"Yang terhebat adalah yang berada di rak-rak di berbagai negara yang disebut "senjata nuklir". Monster besar yang bisa meledakkan kepala anda dari jarak bermil-mil," katanya lagi.

Meskipun tidak diketahui apakah ini posisi resmi pemerintahannya, namun Trump telah memberi sinyal bahwa ia ingin mengurangi jumlah senjata nuklir di dunia. 

Presiden AS Donald Trump mengakui bahwa ia percaya bahwa senjata nuklir adalah ancaman terbesar bagi umat manusia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES