Peristiwa Nasional

Awalnya Hanya Isu Penjegalan, Kini Anies Sudah Ditinggal Partai Pengusung

Selasa, 20 Agustus 2024 - 11:41 | 32.32k
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (FOTO: Facebook/Anies Baswedan)
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (FOTO: Facebook/Anies Baswedan)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Isu penjegalan terhadap Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024 menyeruak sejak awal bulan Juli lalu. Ia dikabarkan akan dihadang oleh kekuatan politik kuat yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM). Koalisi yang tak lain adalah koalisi pemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 lalu.

KIM diisukan akan mengajak partai-partai politik pengusung Anies untuk bergabung, dan mengatasnamakan sebagai KIM Plus, atau koalisi jumbo. Dan mengusung Ridwan Kamil di kontestasi politik Kota Metropolitan.

Advertisement

Benar saja, koalisi tersebut terjadi. Senin (19/8/2024) kemarin, KIM Plus memamerkan kepada publik bahwa mereka bisa 'menggoda' dengan mudah partai pengusung Anies yakni PKS, PKB dan NasDem. Lalu koalisi ini mendeklarasikan Ridwan Kamil dan Suswono.

Suswono sendiri adalah kader PKS. Ia pernah menjadi Menteri Pertanian era SBY. Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR untuk periode 2004–2009.

Kini secara realitas politik, Anies sudah sulit untuk maju di Pilgub Jakarta 2024. Meski memiliki elektabilitas tak terkalahka, mantan Rektor Universitas Paramadina itu kini senasib dengan PDIP yang tak memiliki koalisi dari partai manapun setelah diborong habis oleh KIM Plus.

Pasangan Ridwan Kamil-Suswono pun nantinya tak akan melawan kotak kosong. Pasalnya, baru-baru ini KPU juga sudah menetapkan pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur jalur perseorangan atau independen di Pilgub Jakarta 2024. Mereka dinilai memenuhi persyaratan.

Merusak Demokrasi 

Relawan Anies Baswedan yakni Iwan Tarigan menilai, KIM Plus yang kini resmi mengusung Ridwan Kamil dan Suswono, sudah merusak demokrasi di Indonesia. 

"Demokrasi kita sudah dibajak oleh partai yang tidak lebih 10. Fenomena ini akan masif terjadi di banyak Pilkada baik di Jawa Timur, Jawa Barat, Banten dan Medan," katanya dalam keterangan resminya.

Ia menyampaikan, esensi demokrasi sudah hilang karena KIM Plus membuat rakyat sudah tidak diberikan tempat memilih calon pemimpin yang luas. "Harus segera dibatasi dukungan partai maksimal 40 persen suara, agar ada calon lain yang hadir untuk pilihan rakyat," jelasnya 

"Jangan sampai cita-cita Reformasi 98 yang kita perjuangkan dengan susah payah dan air mata dirusak oleh permufakatan jahat partai-partai seperti saat ini," ujarnya.

Sebut Pasangan Ideal 

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyampaikan, merestui pasangan Ridwan Kamil-Suswono adalah langkah besar menuju Jakarta yang lebih baik, Jakarta yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan kepemimpinan yang visioner dan berdedikasi.

Ia mengatakan, Ridwan Kamil, seorang arsitek dan pemimpin kreatif, bersama Suswono, seorang politisi berpengalaman yang penuh integritas. "Adalah pasangan yang tepat untuk membawa Jakarta menuju perubahan yang kita impikan," katanya dalam keterangan resminya.

Ia pun mengajak seluruh masyarakat Jakarta untuk bersatu bersama-sama mewujudkan visi Jakarta Baru yang lebih maju bersama Ridwan Kamil-Suswono. 

Kata dia, jadikan momentum ini sebagai titik awal dari transformasi Jakarta dari ibu kota menjadi kota global yang tidak hanya megah dari segi infrastruktur, tetapi juga kuat dalam budaya, sosial, dan keberagaman.

"Ini adalah kesempatan kita untuk membangun Jakarta yang bukan hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga kota yang memberikan kenyamanan dan kesejahteraan bagi setiap warganya," katanya.

"Mari bersatu padu dalam langkah menuju perubahan yang lebih baik. Bersama, kita wujudkan Jakarta Maju, yang menjadi milik kita semua," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES