Peristiwa Nasional

Film Anak Kolong Tayang di Bioskop November 2024, Ketua MPR: Memuat Banyak Pesan Moral

Sabtu, 07 September 2024 - 13:40 | 24.33k
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo usai menerima pengurus FKPPI DKI Jakarta yang membahas Film Anak Kolong, Kamis (5/9/24).
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo usai menerima pengurus FKPPI DKI Jakarta yang membahas Film Anak Kolong, Kamis (5/9/24).

TIMESINDONESIA, JAKARTAFilm Anak Kolong yang diproduksi keluarga besar FKPPI bersama dengan PIM Pictures dan Garasi Film telah siap tayang. Direncanakan gala primer film 'Anak Kolong' akan ditayangkan di bioskop XXI Metropole Jakarta tanggal 28 Oktober 2024, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda.

Selanjutnya, mulai tanggal 7 November 2024, film 'Anak Kolong' sudah bisa dinikmati serentak di seluruh bioskop XXI seluruh Indonesia.

Advertisement

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menjelaskan Film 'Anak Kolong' mengambil setting tahun 90-an dengan kehidupan keluarga TNI-Polri di dalam asrama yang khas. Bercerita tentang persahabatan lima 'anak kolong' yang berbeda karakter, beda pangkat orang tua dari pangkat sersan hingga jendral, perbedaan agama serta perbedaan ekonomi.

"Kelima sahabat ini berjuang untuk menggapai cita-cita yang diinginkan dengan segala lika-liku perjuangannya," ujar Bambang usai menerima pengurus FKPPI DKI Jakarta, Kamis (5/9/24).

Pengurus FKPPI DKI Jakarta hadir antara lain Bambang Dirgantoro, Novri, Heza Arifiansyah, Rudolf Rudi Turangan, Fadjar Jerry Djalil dan Ferry Corputty.

Wakil Ketua Umum FKPPI/Kepala Badan Bela Negara FKPPI menjelaskan, istilah anak kolong adalah sebutan dalam bahasa sehari-hari untuk anak tentara atau anak yang besar di tangsi tentara.

Istilah ini telah dipakai sejak masa penjajahan Belanda di Indonesia. Saat masa kolonial sebutan anak kolong belum umum seperti sekarang. Pada masa itu, sebutan anak kolong hanya ditujukan kepada anak-anak serdadu rendahan, alias anak serdadu yang berpangkat di bawah kopral.

"Asal usul istilah ini berasal dari keadaan tangsi anggota KNIL yang sangat memprihatinkan. Tentara yang berkeluarga ditempatkan pada asrama dengan ukuran kecil dan berhimpitan. Karena kecilnya ruangan, sering kali tidak cukup untuk ditempati lebih dari satu tempat tidur. Akibatnya anak-anak terpaksa tidur di bagian bawah dipan atau kolong. Dari sinilah muncul istilah anak kolong," kata Bambang.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) ini memaparkan dirinya, Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo, Menteri Perindustrian sekaligus Wakil Ketua Umum FKPPI Agus Gumiwang Kartasasmita dan mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman turut bermain dalam film 'Anak Kolong'.

Bambang berperan sebagai seorang polisi berpangkat bintang satu yang merupakan ayah dari Salim, Pontjo Sutowo bermain sebagai guru SMA, mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman sebagai pelatih di akademi militer serta Menteri Perindustrian sekaligus Wakil Ketua Umum FKPPI Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai perwira TNI dari orang tua Arya.

Lima tokoh utama dalam film 'Anak Kolong' adalah Arya, Salim, Ucok, Wempi dan Amira. Tokoh Arya yang diperankan Junior Robert merupakan anak seorang anggota TNI Angkatan Darat berpangkat sersan, Salim yang dimainkan oleh Antonio Blanco adalah anak seorang jenderal polisi, Ucok anak seorang sersan anggota TNI Angkatan Laut diperankan oleh Bonny Putra, Wempi anak seorang anggota TNI Angkatan Udara berpangkat perwira diperankan Suheir Bisyir serta ⁠Aisyah Aqelah berperan sebagai Amira anak seorang perwira TNI Angkatan Darat

"Film 'Anak Kolong' memuat pesan moral tentang berbagai perjuangan hidup. Seperti semangat pantang menyerah hingga pentingnya menjaga pluralisme dalam kebangsaan. Diharapkan film 'Anak Kolong' mampu menginspirasi generasi muda dalam menjaga keutuhan NKRI dalam bingkai kebhinekaan," kata Bambang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES