
TIMESINDONESIA – TIMESINDONESIA, MALANG – Komunitas Jangkar Kelud dari tiga Kabupaten menggelar halal bihalal di Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang. Jangkar Kelud merupakan komunitas siaga Gunung Kelud yang berada disekitar gunung.
Agenda Halal bihalal atau riayan dalam sebutan Jangkar Kelud ini merupakan tahun ke tujuh yang diadakan bergilir setiap tahunnya, dari Kabupaten Malang, Blitar, dan Kediri.
Advertisement
Riayan itu di hadiri perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dari masing masing Kabupaten dan BPBD Provinsi Jawa Timur turut hadir juga kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi dari Bandung.
Dalam kegiatannya, Jangkar Kelud memberdayakan masyarakat disekitar Gunung Kelud untuk bisa siaga dini dalam sebuah bencana, terlebih bencana letusan Gunung Kelud.
"Kami meningkatkan kemampuan masyarakat sekitar Gunung Kelud dalam siaga bencana," ujar Sudarmanto, Koordinator Umum Jangkar Kelud kepada MALANGTIMES (23/8/2015).
Selain itu, lanjut Sudarmanto, masyarakat juga turut menjaga kelestarian alam di sekitar Gunung Kelud. "Tak hanya keamanan, kelesetarian alamnya juga sangat perlu dijaga," imbuhnya.
Agar masyarakat bisa siaga dini dalam bencana, pihaknya sudah melalukan simulasi ke seluruh desa yang masuk dalam Jangkar Kelud yang berada disekitar Gunung Kelud.
Kemudian, penanggulangan dini yang dilakukan Jangkar Kelud adalah melalui jaringan komunikasi melalui radio yang dimiliki di setiap desa.
Hingga saat ini, sudah terdapat 67 Desa sekitar Gunung Kelud yang masuk dalam komunitas tersebut. Di Kabupaten Malang sendiri terdapat 11 Desa. "Di Ngantang 6 Desa, di Kasembon 5 Desa," terangnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Sumber | : = |