Peristiwa

Di Malang, Pajale Babe Jadi Fokus Dinas Tanaman Pangan

Rabu, 07 Februari 2018 - 11:15 | 71.92k
Salah satu kegiatan pemberantasan hama yang melibatkan banyak pemuda menjelang panen padi adalah upaya meningkatkan produksi pertanian. (FOTO: Widodo irianto/TIMES Indonesia)
Salah satu kegiatan pemberantasan hama yang melibatkan banyak pemuda menjelang panen padi adalah upaya meningkatkan produksi pertanian. (FOTO: Widodo irianto/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Urusan perut saat ini menjadi fokus garapan dinas tanaman pangan yaitu mengintensifkan Pajale Babe (Padi, Jagung, Kedelai, Bawang dan Cabe) menjadi sasaran strategis untuk terus dikembangkan. 

Kepala Dinas Tanaman Pangan,  Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Ir M Nasri Abd Wahid kepada TIMES Indonesia, Rabu (7/2/2018) pagi mengatakan saat ini pihaknya tengah memastikan luasan lahan dan produktivitasnya. "Seputar dapur dulu lah saat ini kami gas pol dan untuk semua jenis komoditas kami siaga 1," ujar Nasri.

Advertisement

Selain mengintensifkan penggarapan strategis Pajale Babe, Nasri beserta jajarannya untuk sedang menggalakkan penyuluhan kepada para generasi muda untuk mau turun ke sawah. "Keterlibatan generasi muda kami anggap sangat penting mengingat di tangan merekalah masa depan dunia pertanian akan lebih maju. Mereka kami ajak untuk ikut serta memikul beban para pahlawan di keheningan sawah, agar sawah menjadi lebih bergairah dengan kehadiran tenaga-tenaga muda, "ujarnya.

Pajele-2fd285.jpg

Untuk itulah,  saat ini Dinas Tanaman Pangan,  Hortikultura dan Perkebunan sedang giat mendorong generasi muda untuk masuk ke usaha mulai hulu sampai hilir dunia pertanian. "Kami sedang gencar masuk ke kerumunan anak muda. Bukan untuk kopi saja,  karena kopi sebenarnya sudah menjadi bagian dari mekanisme pasar. Tapi kami masuk ke dalam forum apapun bentuk misalnya kuliah umum dan sebagainya untuk bagaimana agar sumberdaya manusia pertanian ini berasal dari kalangan anak muda," tegas Nasri. 

Diakuinya, memang akhir-akhir ini cukup sulit menemukan tenaga kerja yang mau ke sawah baik di hilir apalagi sampai hulu. "Tugas kami sekarang adalah mengajak anak muda untuk mengelola dunia pertanian, " ujarnya lagi. 

Dikatakan juga bahwa bangsa kita adalah bangsa agraris. Kesuksesan sejarah tentang keberhasilan petani Indonesia dalam swasembada pangan, patut dibangkitkan lagi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES