Peristiwa

Sejarah Hari Ini: 26 April, Mengenang Bencana Chernobyl

Senin, 26 April 2021 - 12:23 | 53.52k
Ledakan Reaktor Nuklir Chernobyl, Petaka Nuklir Terburuk Sepanjang Sejarah (Foto: History)
Ledakan Reaktor Nuklir Chernobyl, Petaka Nuklir Terburuk Sepanjang Sejarah (Foto: History)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTASejarah hari ini mencatat bencana nuklir terbesar. Pada 26 April 1986, terjadi kecelakaan reaktor nuklir Chernobyl, di Uni Sovyet. Bencana Chernobyl menjadi sebuah bencana lingkungan yang dahsyat dengan ribuan orang terpapar radiasi dan rusaknya lingkungan.

Peristiwa penting lain juga terjadi pada 26 April, seperti meninggalnya bapak pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantoro pada 1965.

Advertisement

1986: Bencana Chernobyl

Bencana ChernobylBencana Chernobyl (Reuters)

Kecelakaan nuklir ini terjadi ketika reaktor nomor empat di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang terletak di Uni Soviet di dekat Pripyat di Ukraina meledak. Akibatnya, isotop radioaktif dalam jumlah besar tersebar ke atmosfer di seluruh kawasan Uni Soviet bagian barat dan Eropa. Tercatat 68 ribu penduduk kota diungsikan, dan total ada 135 ribu orang dipengungsian di berbagai tempat di Eropa.

Bencana nuklir ini dianggap sebagai kecelakaan nuklir terburuk sepanjang sejarah, dan merupakan satu dari dua kecelakaan yang digolongkan dalam level 7 pada Skala Kejadian Nuklir Internasional (kecelakaan yang lainnya adalah Bencana nuklir Fukushima Daiichi).

Jumlah pekerja yang dilibatkan untuk menanggulangi bencana ini sekitar 500.000 orang, dan menghabiskan dana sebesar 18 miliar rubel dan mempengaruhi ekonomi Uni Soviet. 

Sisa-sisa dari gedung reaktor No.4 ditutupi sebuah sarkofagus besar (pelindung radiasi) pada bulan Desember 1986, ketika bahan yang berada dalam reaktor telah memasuki fasa shut-down.

1965: Wafatnya Ki Hadjar Dewantara

Ki Hajar DewantaraKi Hajar Dewantara. (Foto: Repro Notepam.com)

Ki Hadjar Dewantara adalah tokoh pendidikan dan merupakan pendiri dari Taman Siswa. Taman Siswa merupakan salah satu organisasi yang bertujuan mencerdaskan kaum pribumi agar mendapatkan hak pendidikan yang setara dengan kaum priyayi serta Belanda. Mengenang jasanya, kelahira Ki Hadjar Dewantara pada 2 Mei, diperingati sebagai hari pendidikan nasional di Indonesia. 

Ki Hadjar Dewantara sebagai bapak pendidikan, memiliki tiga semboyan terkenal, yakni, Ing Ngarso Sung Tulodho yang artinya yang didepan memberi contoh. Ing Madya Mangun Karso yang artinya yang di tengah memberi semangat. Dan ketiga Tut Wuri Handayani artinya dibelakang memberi dorongan. 

Tut Wuri Handayani menjadi semboyan bagi Kementrian Pendidikan Nasional Indonesia sampai sekarang. Untuk mengenang jasanya, namanya diabadikan dengan dijadikan nama bagi sebuah kapal perang bernama KRI Ki Hadjar Dewantara. 

2001: Hari Kekayaan Intelektual Internasional

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelindungan kekayaan intelektual, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui organisasi kekayaan intelektual dunia atau World Intellectual Property Organization (WIPO) pada tahun 2001 menetapkan bahwa setiap tanggal 26 April diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia.Dipilihnya tanggal 26 April karena merujuk pada Konvensi Pembentukan WIPO pada 14 Juli 1967 yang menjadi hari berdirinya WIPO. Tetapi WIPO mulai aktif pada tanggal 26 April 1970 dan resmi menjadi lembaga PBB pada tahun 1974.

2013: Wafatnya Ustaz Jeffry Al Buchori

Uje.jpgUstad Jefri al Bukhori (Foto: TEMPO/ Tony Hartawan)

Ustaz Jefri Al Buchori atau dikenal dengan sebutan Ustaz Uje merupakan pendakwah, penyanyi, juga aktor kebangsaan Indonesia. Uje lahir pada 12 April 1973 dan meninggal pada 26 April 2013. Kariernya sebagai pendakwah dimulai pada tahun 2000. Sebelum menjadi pendakwah, ustaz Uje pernah terjerat narkoba. Ustaz Uej meninggal karena kecelakaan saat dirinya mengendarai motor di kawasan Pondok Indah Jakarta Selatan.

2017: Hari Kesiapsiagaan Bencana

26 April juga ditetapkan sebagai hari Kesiapsiagaan Bencana .Tujuan hari Kesiapsiagaan Bencana menciptakan kesadaran pentingnya upaya penanggulangan dan kesiapan menghadapi bencana. Kesiapsiagaan bencana juga telah tercantum dalam Undang-Undang nomor 24 tahun 2007. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES