Keutamaan Malam ke-18 Ramadan, Raih Ridha Allah dan Kedua Orang Tua
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Malam ini, umat Islam di Indonesia memasuki malam ke-18 Ramadan 1445 H. Momen istimewa ini menjadi kesempatan untuk meraih pahala berlipat ganda melalui Shalat Tarawih.
Keutamaan Shalat Tarawih di malam ke-18 Ramadan begitu istimewa. Dalam kitab Durratun Nashihin dijelaskan bahwa pada malam ini, malaikat akan berseru kepada hamba Allah yang melaksanakan Shalat Tarawih:
Advertisement
وَفىِ اللَّيْلَةِ الثَّامِنَةَ عَشَرَةَ نَادَى مَلَكٌ يَاعَبْدَ اللهِ اَنَّ اللهَ رَضِىَ عَنْكَ وَعَنْ وَالِدَيْكَ
Artinya: Pada malam kedelapan belas, malaikat berkata: wahai hamba Allah, sesungguhnya Allah telah meridhaimu dan kedua orang tuamu.
Malam ke-18 Ramadan menjadi momen refleksi diri untuk meraih ridha Allah SWT. Ridha Allah merupakan anugerah terindah bagi hamba-Nya, yang membawa ketenangan, kebahagiaan, dan keberkahan dalam hidup.
Tanda-Tanda Allah SWT Meridhoi Manusia
Al-Quran dan hadis menjelaskan beberapa tanda-tanda Allah SWT meridhoi manusia, di antaranya sebagai berikut.
1. Kebaikan Bertambah Setiap Waktu
"Orang yang mendapatkan hidayah, maka Allah akan menambahkan kepada mereka hidayahnya, dan Allah memberikan kepada mereka ketakwaan." (QS. Muhammad, 47: 17)
2. Membuka Pintu Taubat Menjelang Wafat
"Barang siapa diinginkan kebaikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka Allah akan mempekerjakannya, bagaimana? Allah memberinya taufik untuk beramal shalih sebelum wafatnya." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
3. Disenangi Manusia
"Jika Allah menyenangi seorang hamba, maka Jibril dipanggil: Sesungguhnya Allah mencintai seseorang, maka cintailah ia, maka Jibril pun mencintainya, Jibril pun menyeru pada penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai “fulan” maka seluruh penduduk langit mencintai, kemudian penduduk bumi pun akan menerimanya." (HR. Bukhari)
4. Senang Berbuat Kebaikan
"Akan tetapi Allah Subahanahu Wa Ta’ala menjadikan engkau senang untuk beriman dan menghiasnya dalam hati-hati kalian, dan menjadikan engkau benci kepada kemaksiatan, kekafiran dan kefasikan, merekalah yang mendapat hidayah jalan yang lurus." (QS. Al Hujurat, 49: 7)
5. Banyak Mendapat Ujian
"Sesungguhnya besarnya pahala seiring dengan besarnya ujian, sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala jika mencintai sebuah kaum, akan menguji, maka barang siapa yang ridha dengan ujian itu, Allah akan meridhainya dan barang siapa yang membencinya, maka Allah pun benci."
6. Menebar Kebaikan dan Mempererat Ukhuwah
Di malam penuh berkah ini, marilah kita manfaatkan untuk memperbanyak amalan shalih, seperti Shalat Tarawih, membaca Al-Quran, dan bersedekah.
Di samping itu, penting untuk menebar kebaikan dan mempererat ukhuwah Islamiyah dengan sesama.
"Sesungguhnya seburuk-buruk manusia disisi Allah adalah orang yang ditinggalkan manusia karena takut akan sikapnya yang buruk." (HR. Bukhari dan Muslim)
Malam ke-18 Ramadan menjadi momen refleksi untuk menjadi pribadi yang lebih baik, penuh cinta dan kasih sayang, serta senantiasa berikhtiar meraih ridha Allah SWT dan kedua orang tua. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |