Wisata

Kolaborasi INISNU Temanggung dan BUMDes, Dukung Desa Greges Menjadi Desa Agrowisata Andalan

Selasa, 18 Maret 2025 - 15:27 | 2.99k
Kades Greges, Nasikhun bersama Tim PKM Inisnu, saat menunjukkan Kelengkeng Itoh. (Foto: Hermanto/ TIMES Indonesia)
Kades Greges, Nasikhun bersama Tim PKM Inisnu, saat menunjukkan Kelengkeng Itoh. (Foto: Hermanto/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TEMANGGUNG – Sebagai salah satu desa penghasil buah kelengkeng, Desa Greges, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung semakin menunjukkan potensinya untuk menjadi desa pusat agrowisata berbasis ekonomi syariah.

Melalui sebuah ide cemerlang Kepala Desa Greges, desa ini semakin terkenal, utamanya bagi para pemerhati kelengkeng

Advertisement

Nasikhun, Kades Greges pertama kali menanam Kelengkeng Itoh pada tahun 2019. Ia memperoleh bibitnya dari Penambahan.

Setelah menunggu beberapa tahun, kini pada 2025 Nasikhun mulai merasakan hasilnya. Bibit-bibit pohon kelengkeng yang ia tanam, mulai berbuah dan siap untuk dipanen.

Kesempatan inilah yang menjadi peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Greges, melalui sektor UMKM yang berbasis syariah.

Sementara itu Inisnu Temanggung dalam rangka pengabdiannya kepada masyarakat, turut serta mendukung pengembangan agrowisata ini.

Melalui program pengabdian masyarakat, tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Inisnu Temanggung bersinergi dengan BUMDes Desa Greges untuk mengoptimalkan potensi ekonomi berbasis pertanian dan UMKM syariah.

Tim yang terdiri dari Dr. Fatmawati Sungkawaningrum, Dr. Rindra Puspitasari, Hidayatun Ulfa, dan Abdul Munjid, ini akan memberikan berbagai pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat dalam mengembangkan agrowisata kebun kelengkeng.

Kolaborasi-INISNU-Temanggung-dan-BUMDes-b.jpgTIM PKM Inisnu saat menunjukkan hasil panen Kelengkeng Itoh, yang ditanam Kades Greges 6 tahun lalu. (Foto: Hermanto/ TIMES Indonesia) 

Masyarakat akan diberikan pemahaman mengenai konsep agrowisata berbasis syariah, agar bisnis yang nantinya mereka jalankan sesuai dengan prinsip ekonomi Islam.

Mereka akan diberikan pelatihan dalam pemasaran digital, pembuatan konten kreatif, serta branding produk, yang tujuannya adalah, meningkatkan jangkauan pasar yang lebih luas.

Kehadiran para akademisi melalui program PKM dirasa sangat membantu. Masyarakat akan lebih mudah dalam memahami pentingnya wirausaha dan inovasi produk berbasis potensi lokal.

Kehadiran tim PKM ini mendapatkan apresiasi dari Kades Greges, Nasikhun. “Kami berharap dengan adanya sinergi antara pemerintah desa, akademisi, dan masyarakat, Desa Greges dapat menjadi pusat agrowisata berbasis syariah, yang tidak hanya mengandalkan hasil pertanian, tetapi juga mengembangkan UMKM yang bernilai tambah,” terang Nasikhun, pada Selasa (18/3/2025).

Sementara itu salah satu tim PKM Inisnu, Dr. Fatmawati juga berpendapat serupa, bahwa keberhasilan agrowisata akan menjadi sumber pendapatan baru bagi desa.

"Tentunya akan tercipta lapangan kerja dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya wirausaha berbasis potensi lokal," ucapnya.

Dengan adanya kolaborasi tersebut diharapkan masyarakat Desa Greges dapat semakin mandiri secara ekonomi dan memiliki objek wisata yang dapat diandalkan.

Desa Greges juga semakin berpotensi menjadi destinasi agrowisata unggulan di Kabupaten Temanggung yang menggabungkan nilai ekonomi, dan edukasi  berbasis syariah selain akan menjadi desa wisata yang berdaya saing. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES