Peristiwa Daerah Bondowoso Republik Kopi

Kritik Pedas dan Mengelitik Warnai Aksi Mahasiswa di DPRD Bondowoso

Rabu, 25 September 2019 - 17:05 | 191.51k
Mahasiswa cantik yang jadi peserta aksi saat membentang tulisan kritik yang cukup menggelitik saat demo di depan kantor DPRD Bondowoso (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Mahasiswa cantik yang jadi peserta aksi saat membentang tulisan kritik yang cukup menggelitik saat demo di depan kantor DPRD Bondowoso (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
FOKUS

Bondowoso Republik Kopi

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Berbagai bentuk kritik disampaikan oleh mahasiswa yang turut dalam aksi tolak UU KPK dan RUU KUHP, di Gedung DPRD Bondowoso, Rabu (25/9/2019).

Salah seorang mahasiswi cantik, yang ikut dalam aksi tersebut sindir pemerintah dengan tulisan menggelitik tapi pedas. ‘Cukup hatiku yang hancur!!! negara jangan!!!’, ‘Demi Indonesia aku rela skin careku sia-sia’, ‘DPR medot janji’ dan berbagai sentilan menggelitik tapi menggigit lainnya.

Advertisement

Adapun peserta aksi sendiri, diikuti oleh mahasiswa dari berbagai kampus di Bondowoso. Misalnya Unej Kampus Bondowoso, STAI At-Taqwa, Unibo, Poltek, Akper dan beberapa kampus yang lain.

Ratusan aktivis mahasiswa di Bondowoso ini, juga sempat menutupi jalan yang menghubungkan Kabupaten Bondowoso-Situbondo, di depan Gedung DPRD setempat.

Hal ini karena aktivis mahasiswa tidak diperbolehkan masuk, ke halaman gedung DPRD setempat. Bahkan, arus lalu lintas dari Bondowoso menuju Situbondo, begitu sebaliknya sempat macet total, sekitar 30 menit.

Mahasiswa-cantik-Demo-2.jpg

Sebelum menutup jalan, massa aksi sempat dua kali saling dorong dengan aparat kepolisian. Sepanjang aksi, mahasisiwa terus meneriakkan orasi, dan mengkritik keras pemerintah dan DPR RI.

Bahkan mereka terus berteriak, menuntut wakil rakyat, agar memenuhi tuntutan untuk membatalkan UU KPK dan RUU KUHP, yang dinilainya akan menindas rakyat kecil.

Korlap aksi, Muhammad Abduh menjelaskan, bahwa massa aksi kali ini terdiri mahasiswa berbagai kampus di Bondowoso, yang tergabung dalam aliansi mahasiswa Bondowoso. “Tuntutan utama adalah agar pemerintah dan DPR membatalkan UU KPK dan RUU KUHP. Yang jelas ada beberapa pasal yang menindas rakyat,” katanya.

Dia juga menegaskan, bahwa mahasiswa memberikan batasan pada DPRD Bondowoso maksimal tanggal 30 September. Apakah aspirasi mereka disampaikan ke DPR RI atau tidak. “Jika DPRD Bondowoso tidak menyampaikan aspirasi, maka mahasiswa akan melakukan aksi demo yang lebih besar lagi. Tentu juga melibatkan masyarakat umum,” tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES