Dari Visi Menjadi Pelopor – Patrick Rudolf Dannacher Menuntun ITSEC Asia Memasuki Era Baru Keamanan Siber

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Seiring lanskap ancaman digital yang semakin kompleks, ITSEC Asia memperkuat misinya untuk melindungi infrastruktur digital masa depan di Indonesia dan kawasan sekitarnya. Di balik perjalanan ambisius ini, hadir Patrick Rudolf Dannacher yang secara resmi ditunjuk sebagai Presiden Direktur ITSEC Asia pada Mei 2025, setelah sebelumnya menjabat sebagai Presiden Komisaris sejak 2023.

Sebagai eksekutif internasional berpengalaman dengan hampir 30 tahun kiprah di bidang keuangan dan teknologi, Patrick kini menjadi penggerak utama transformasi strategis dan ekspansi global perusahaan.

Advertisement

“Keamanan siber bukan sekadar tantangan teknis, ini adalah isu kepercayaan,” ujar Patrick. “Prioritas kami bukan hanya pertumbuhan bisnis, tapi juga ketahanan jangka panjang. Artinya, kami harus cepat beradaptasi terhadap ancaman baru, terus berinovasi, dan memastikan kepercayaan digital terbangun di setiap langkah.”

Memimpin Inovasi Teknologi Keamanan Siber

Kepemimpinan Patrick hadir di saat yang krusial. Menurut BSSN, lebih dari 330 juta aktivitas trafik anomali terdeteksi di Indonesia sepanjang 2024 menunjukkan tingginya urgensi solusi keamanan siber yang proaktif. Di bawah visi Patrick, ITSEC Asia meluncurkan IntelliBroń, platform keamanan siber generasi baru berbasis kecerdasan buatan yang mampu mendeteksi dan merespons ancaman secara real-time.

Namun visi Patrick melampaui solusi untuk perusahaan besar. “Kami percaya bahwa keamanan siber harus dapat diakses oleh semua pihak, termasuk UMKM. IntelliBroń dirancang untuk mendemokratisasi keamanan, agar setiap bisnis besar maupun kecil dapat melindungi aset digital mereka,” jelasnya.

Membangun Talenta untuk Masa Depan yang Aman

Menyadari kesenjangan talenta keamanan siber di tingkat global, Patrick juga menggagas pendirian ITSEC Cyber Academy, anak perusahaan ITSEC Asia yang berfokus pada pelatihan keamanan siber bersertifikasi internasional. Akademi ini membekali peserta dengan keterampilan praktis melalui simulasi serangan dunia nyata, bekerja sama dengan sektor-sektor strategis seperti pemerintahan, keuangan, energi, dan kesehatan.

“Banyak organisasi sudah memiliki alat yang tepat, tapi belum memiliki keahlian manusia untuk menggunakannya secara efektif,” kata Patrick. “ITSEC Cyber Academy adalah jawaban kami. Kami membentuk generasi baru pelindung dunia maya.”

Memperluas Jejak Global ITSEC

Selain teknologi dan talenta, strategi Patrick juga mencakup ekspansi internasional yang terukur. Dengan operasi di Indonesia, Singapura, Australia, dan Mauritius, ITSEC Asia kini melayani lebih dari 100 klien. Alih-alih melihat kompetisi global sebagai ancaman, Patrick melihatnya sebagai peluang.

“Kami membawa standar keamanan siber Indonesia ke panggung internasional. Kami tidak sekadar bersaing, kami menetapkan tolok ukur,” tegasnya.

Karier Patrick mencakup peran bergengsi di lembaga keuangan global seperti Credit Suisse dan Julius Baer, serta pendirian berbagai perusahaan. Wawasan globalnya yang kuat, dipadukan dengan pemahaman mendalam terhadap dinamika regional, memberinya keunggulan unik dalam memposisikan ITSEC Asia sebagai pemimpin sejati industri ini.

Visi yang Berakar pada Kepercayaan

Patrick meyakini bahwa masa depan keamanan siber tidak hanya akan dibentuk oleh inovasi, tetapi juga kolaborasi, talenta, dan yang terpenting kepercayaan. “Misi kami adalah menjadi mitra terpercaya dalam membangun ekosistem digital yang lebih aman bagi semua. Itulah standar yang kami pegang.”

Mengambil peran sebagai pemimpin di ITSEC Asia, Patrick Rudolf Dannacher membawa perspektif baru dan strategi yang terarah, dengan tekad untuk memperkuat ketahanan digital dan mendorong kemajuan industri keamanan siber di Asia Tenggara dan tingkat global.(*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.