Wisata

Yuk, Intip Tradisi Roah Segare Pantai Kuranji di Lombok Barat

Minggu, 04 November 2018 - 20:05 | 98.70k
Masyarakat sekitar Pantai Kuranji, Lombok Barat sedang melakukan tradisi Roah Segare (Ruwatan Laut), pada Minggu (4/11/2018). (FOTO: Humas Lo-Bar for TIMES Indonesia)
Masyarakat sekitar Pantai Kuranji, Lombok Barat sedang melakukan tradisi Roah Segare (Ruwatan Laut), pada Minggu (4/11/2018). (FOTO: Humas Lo-Bar for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LOMBOK BARATRoah Segare (Ruwatan Laut) merupakan salah satu tradisi rutin yang dilaksanakan oleh masyarakat sepanjang Pantai Kuranji, Lombok Barat. Pantai ini terletak di sebelah barat Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Tradisi tersebut diselenggarakan setiap bulan Muharram dalam penanggalan Hijrah atau Islam sebagai bentuk rasa syukur masyarakat nelayan, khususnya di Desa Kuranji Dalang dengan hasil laut yang melimpah ruah.

Advertisement

Roah-Segare-Pantai-Kuranji-2.jpg

Prosesi Roah Segare ini dimulai dengan pembacaan barzanji, selakaran, zikiran dan doa. 

Kegiatan Roah Segare tahun ini dipusatkan di Area Pantai Kuranji, Desa Kuranji Dalang, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat (Lo-Bar) dan dihadiri oleh seluruh nelayan yang ada di sepanjang pantai Kuranji, Minggu (4/11/2018).

Prosesinya diawali dengan mendoakan Dulang Penamat (Sesaji) untuk kemudian dibawa ke bibir pantai. Dulang tersebut kemudian dilarung ke laut. Larungan itu adalah manifestasi rasa syukur masyarakat nelayan dengan hasil laut yang melimpah.

Roah-Segare-Pantai-Kuranji-3.jpg

Kepala Desa Kuranji Dalang, Sukadin menerangkan bahwa kegiatan Roah Segare itu merupakan salah satu warisan tradisi dari para leluhur masyarakat Kuranji sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt. "Juga sebagai rasa syukur karena dijauhkan dari segala macam bentuk musibah," terang Sukadin. 

Ada beberapa ketentuan adat yang harus dilakukan, tambah Sukadin. Diantaranya, nelayan tidak boleh melaut untuk mencari ikan selama tiga hari setelah ritual Roah Segare berlangsung. "Jika ini dilanggar, diyakini nelayan akan mendapat bala (bencana). Setelah tiga hari nelayan baru boleh melaut dengan harapan dan semangat baru, yaitu mendapat tangkapan yang melimpah," papar Sukadin. 

Sukadin juga berharap agar event budaya ini bisa menjadi salah satu ikon wisata di Lombok Barat. "Semoga ini bisa membangkitkan pariwisata, juga mampu mengembalikan pendidikan karakter bagi generasi muda," harapnya. 

Di tempat yang sama Tokoh adat Kuranji, Safrudin, menambahkan, Roah Segare merupakan sarana untuk berdoa kepada Tuhan agar para nelayan selamat dari bahaya saat melaut. "Jika ada angin besar, perahu bisa selamat, nyawa pun akan selamat," terangnya. 

Roah-Segare-Pantai-Kuranji-4.jpg

Mewakili Bupati Lombok Barat (Lobar) Asisten I Bidang Aparatur dan Pemerintahan, H. Ilham mendukung penuh kegiatan-kegiatan yang bersumber dari kearifan lokal warga. "Tradisi dan event budaya seperti ini harus terus kita lestarikan sebagai bentuk rasa syukur," ujar Ilham. 

Ilham juga meminta para nelayan untuk menjaga pantai dan laut mereka sebagai tempat mencari nafkah. "Pantai dan laut yang terjaga kelestariannya akan bermanfaat bagi kehidupan kita," harap mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lobar itu. 

Tradisi ini, harap Ilham, agar dipersiapkan secara maksimal sehingga lebih semarak lagi dan mampu mengundang para wisatawan untuk hadir dan ikut menyaksikan. "Harus ditingkatkan kualitas penyelenggaraannya, frekuensi maupun eskalasi cakupannya.  Pariwisata di Lombok Barat harus kembali dipercaya oleh masyarakat dunia. Kita sudah bangkit dan kita sudah aman," harap Ilham. 

Di akhir prosesi Roah Segare, masyarakat beserta para tamu pun disuguhkan hidangan yang telah didoakan tadi. Mereka begibung (makan bersama dalam satu wadah besar nampan) sebagai wujud kebersamaan dan kekeluargaan para nelayan di Pantai Kuranji, Lombok Barat (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Mataram

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES