TIMESINDONESIA, PACITAN – Berkat ketekunannya, Didik Setyo Prabowo, seorang petani asal Kabupaten Pacitan, sukses merintis usaha pertanian dengan sistem Green House mulai dari nol.
Bermula dari menonton konten YouTube, petani muda berusia 34 tahun warga RT 02 RW 06, Dusun Gemiring, Desa Banjarjo, Kecamatan Kebonagung ini justru memperoleh inspirasi untuk memulai usaha bertani dengan cara otodidak.
Memanfaatkan lahan kosong samping rumah, seluas 8 x 16 meter, Didik pun secara bertahap mulai menggarap tanah dengan menanam berbagai sayuran dan buah-buahan. Tanah yang semula tidak produktif, kini berubah menjadi green house.
"Membuat green housenya saya bertahap mulai beli rangka pipa, insektnet, plastik uv, dan itu tidak sekaligus, nunggu uangnya longgar juga. Kalau total sekitar Rp9 jutaan untuk semuanya," paparnya, Selasa (11/7/2023).
Meski demikian, usaha yang ia rintis pun ternyata tidak selalu berjalan mulus. Mulai diserang hama hingga gagal panen. Hal itu justru membuatnya bersemangat untuk terus mencoba.
"Dulu itu green house saya tutup semuanya dengan plastik, jadi malah ungkep (minim udara), akibatnya tanaman banyak yang mati," ujar Didik.
Kini, usaha yang dirintis mantan TKI tersebut nampak kian membaik. Hasil panennya pun sudah bisa menutupi kebutuhan hidup keluarga.
"Alhamdulillah panen pertama, saya sedekahkan ke tetangga. Tanaman timun baby yang sekarang, sementara telah panen yang ke 3 kalinya, buahnya juga sangat melimpah, dan saya jual ke lapak sekilo 5rb," ungkap Didik.
Kelebihan Tanaman Green House
Didik menjelaskan, dengan sistem Green House, produktivitas tanaman meningkat dan bisa tumbuh sepanjang tahun secara berkesinambungan tanpa banyak dipengaruhi oleh musim. Pun kualitas hasil tanam jelas lebih terjamin dan penggunaan pupuk maupun pengairan juga dinilai lebih efisien.
"Jadikan kalau green house tanaman aman dari air hujan. Untuk pupuk tidak merembes ke area lain, jadi bakal lebih efisien," terangnya.
Ke depan, dirinya akan mengembangkan produksi usaha hasil pertanian hingga merambah supermarket dan restoran. Dengan menjaga kualitas sehingga mampu bersaing di tengah pasar global.
Selain itu, Didik pun mulai mencoba berbagai tanaman hijau yang lebih bervarian.
"Tidak bagus kalau yang saya tanam itu tidak berganti-ganti. Jadi bakal saya coba untuk menanam yang lain. Kemungkinan mau tak tanamin bawang merah," pungkasnya
Sebagai informasi, Green House merupakan sebuah bangunan konstruksi yang berfungsi untuk menghindari dan memanipulasi kondisi lingkungan agar tercipta situasi lahan yang dikehendaki oleh pemelihara tanaman.
Biasanya, Green House berbentuk seperti rumah yang ditutup dengan plastik uv maupun insektanet sebagai atap dan tembok, untuk menjaga kondisi tanaman dari air hujan langsung, maupun serangga. Seperti dilakukan petani asal Kabupaten Pacitan, Didik Setyo Prabowo. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |
Polres Magetan Ungkap 3 Kasus Premanisme, Warga Diminta Tidak Takut Melapor
DPMPTSP Bontang Dukung UMKM Melalui Diseminasi dan Pendampingan Penerbitan NIB
Persewangi Banyuwangi Optimistis Amankan Tiket 8 Besar Liga 4 Nasional
Polres Pemalang Amankan Remaja Bawa Senjata Tajam
Pria di Banyuwangi Bacok Tetangga, Dipicu Serempetan Motor
DPMPTSP Kota Bontang Hadir di Munas VII APEKSI 2025, Dorong Promosi Daerah dan Perkuat Jejaring Investasi
Manajer Tersangkut Masalah Hukum, Arema FC Pastikan Tim Tetap Fokus Hadapi Liga 1
Hujan Deras Picu Banjir di Dua Kelurahan di Bondowoso
Desi Prakasiwi Komitmen Genjot Prestasi Sepak Bola Putri Banyuwangi
DPMPTSP Bontang Tekankan Pentingnya Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk Legalitas dan Kelestarian