Ekonomi
TIMESINDONESIA, MALANG – Kegiatan Dekranasda Fest memang selalu ditunggu oleh para pegiatan ekonomi kreatif dan UMKM. seperti halnya pada Dekranasda Fest 2023 yang diselenggarakan di gedung Malang Creativ Center (MCC), Rabu (23/8/2023).
Kegiatan yang menampilkan fashion dari para desainer lokal hingga kegiatan bazar produk UMKM Kota Malang ini memang bertujuan untuk meningkatkan rasa kecintaan terhadap produk lokal untuk dikembangkan ke seluruh Indonesia dan dunia.
Wali Kota Malang, Sutiaji yang membuka langsung kegiatan tersebut mengatakan, berkat Dekranasda yang selama ini mampu menggali potensi dan inovasi industri ekonomi kreatif dan UMKM, sirkulasi keuangan di Kota Malang mampu tembus diangka sekitar Rp90 miliar khusus untuk produk UMKM di semester pertama 2023 ini.
"Kita punya 13.443 UMKM dengan 300an lebih etalase yang sudah masuk untuk kita bantu pasarkan dan kembangkan," ujar Sutiaji, Rabu (23/8/2023)
Melalui Dekranasda Fest 2023 ini, ia berharap bisa membantu untuk lebih menguatkan inovasi, kreasi dan emosi kepercayaan diri terhadap produk yang dihasilkan.
"Kegiatan ini kan tujuannya menggali potensi. Saya kira sudah sangat aktif dan bisa membantu para pelaku UMKM yang tidak pernah tampil, bisa tampil di sini untuk menguatkan emosi dan kepercayaan dirinya," ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menyebut ada 30an UMKM yang turut terlibat dalam kegiatan Dekranasda Fest 2023 ini.
"Ini kita lakukan untuk meningkatkan kecintaan terhadap produk ekonomi kreatif Kota Malang, seperti batik, kriya fashion hingga kuliner," katanya.
Dengan begitu, hasilnya diharapkan mampu menyangga ekonomi Kota Malang agar semakin tumbuh.
"Ini sinkronisasi dan pemberdayaan UMKM. Harapannya, bisa menyangga ekonomi kerakyatan," tegasnya.
Terpisah, pemilik produk UMKM Kharinda's yakni Andri menyebut bahwa kegiatan Dekranasda Fest 2023 ini sangat membantu para pelaku UMKM untuk lebih mudah memasarkan produknya.
Andri yang menjual berbagai macam olahan kripik, seperti kripik bakso khas Malang ini, dalam sekali ikut kegiatan bisa menjual sekitar 100 sampai 200 produknya.
"Rata-rata berhasil kita jual ya sampai 200 itu ya. Jadi ini salah satu cara Kota Malang memperkenalkan produknya," tutur Andri.
Bahkan, melalui kegiatan tersebut ia mampu membangun jaringan untuk bisa menjual produknya hingga luar Malang.
"Saya sampai ke Bali dan Jogjakarta. Di Malang saja sekitar 20 pusat oleh-oleh sudah saya masuki produk. Jadi sangat berarti sekali kegiatan seperti ini," tandasnya.(*)
| Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
| Editor | : Imadudin Muhammad |