TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tubuh tidak mendapatkan asupan makanan seharian ketika sedang berpuasa. Bisa jadi tubuh mengalami kekurangan nutrisi yang dapat memengaruhi kesehatan. Maka dari itu, kamu perlu tahu beberapa nutrisi yang paling dibutuhkan tubuh saat puasa. Dengan begitu, langkah untuk mengatur asupannya tercukupi bisa dilakukan.
Banyak orang yang memanfaatkan momen puasa untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan. Namun, selama berpuasa, tubuh kehilangan nutrisi tertentu. Bisa jadi, segala nutrisi yang hilang sangat penting untuk tubuh. Hal ini yang dapat membuat tubuh menjadi lemas dan lesu. Bahkan bisa saja penyakit menjadi lebih mudah untuk menyerang.
Diketahui juga jika magnesium juga termasuk salah satu nutrisi yang perlu dicukupi selama berpuasa. Magnesium dapat membantu dalam menjaga fungsi neurologis utama dan memastikan sinyal dari tubuh sampai ke otak. Dengan memastikan asupan magnesium tercukupi, kelelahan dan kram pada tubuh dapat dicegah. Makanan sumber magnesium adalah kacang-kacangan, kedelai, biji gandum, susu, dan alpukat.
Magnesium merupakan salah satu mineral yang melimpah di dalam tubuh dan secara alami terdapat banyak dalam makanan. Magnesium juga dapat ditemukan dalam bentuk suplemen makanan atau beberapa di antaranya berupa obat-obatan. Magnesium menjalankan fungsi tubuh yang tidak sedikit.
Dilansir dari National Institutes of Health : Office of Dietary Supplements, magnesium adalah kofaktor dalam lebih dari 300 sistem enzim yang mengendalikan beragam reaksi biokimia dalam tubuh, termasuk sintesis protein, fungsi otot dan saraf, kontrol glukosa darah dan regulasi tekanan darah. Selain itu, magnesium juga dibutuhkan untuk produksi energi, fosforilasi oksidatif glikolisis dan masih banyak lagi.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya jika magnesium berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh. Magnesium ditemukan di seluruh tubuh dan bahkan setiap sel dalam tubuh mengandung mineral ini karena memerlukannya. Sekitar 60% magnesium berada di tulang dan sisanya terdapat pada otot, jaringan lunak dan cairan, termasuk darah.
Magnesium juga terlibat dalam pemeliharaan gen, yakni membantu membuat dan memperbaiki DNA dan RNA. Lebih lanjut lagi, magnesium berperan dalam transportasi aktif ion kalsium dan kalium melintasi membran sel, yakni sebuah proses yang penting untuk konduksi impuls saraf, kontraksi otot, dan irama jantung normal.
Asupan magnesium yang rendah berhubungan dengan peradangan kronis, yang menjadi penyebab penuaan, obesitas dan penyakit kronis. Salah satu tanda terjadinya inflamasi adalah peningkatan C-reactive protein (CRP).
Suplementasi maupun konsumsi makanan tinggi magnesium bisa menurunkan level CRP dan penanda inflamasi lainnya.
Manfaat magnesium untuk mencegah migrain karena kekurangan magnesium dikaitkan dengan faktor-faktor penyebab kepala, seperti peleasan neurotransmiter dan vasokonstriksi. Orang yang mengalami migrain memiliki kadar magnesium yang lebih rendah daripada mereka yang tidak. American Academy of Neurology dan American Headache Society menyimpulkan bahwa terapi magnesium "mungkin efektif" untuk pencegahan migrain. Karena dosis magnesium yang digunakan untuk pencegahan migrain melebihi UL, perawatan ini harus dilakukan hanya di bawah arahan penyedia layanan kesehatan.
Konsumsi atau diet dengan kadar magnesium yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko diabetes yang lebih rendah. Manfaat magnesium yang satu ini mungkin karena peran penting magnesium dalam metabolisme glukosa. Dilansir dari National Institutes of Health : Office of Dietary Supplements, sebuah meta-analisis dari 7 penelitian yang mencakup 286.668 pasien dan 10.912 kasus diabetes selama 6 hingga 17 tahun tindak lanjut, menemukan bahwa peningkatan 100 mg/hari dalam asupan magnesium total menurunkan risiko diabetes sebesar 15% yang signifikan secara statistik.
American Diabetes Association juga menyebutkan bahwa ada cukup bukti untuk mendukung penggunaan rutin magnesium untuk meningkatkan kontrol glikemik pada penderita diabetes. Akan tetapi, perlu dicatat bahwa belum ada bukti ilmiah yang jelas tentang suplementasi vitamin dan mineral bermanfaat bagi penderita diabetes yang tidak memiliki kekurangan nutrisi yang mendasarinya.
Suplemen magnesium tidak jarang digunakan sebagai obat alami untuk menangani masalah tidur, termasuk insomnia. Ini karena magnesiumm mengontrol beberapa neurotransmiter yang terlibat dalam tidur, seperti asam gamma aminobutyric. Studi oleh Jasmine Mah dan Tyler Pitre dalam National Library of Medicine, tahun 2021 pada orang dewasa yang lebih tua yang menderita insomnia menyebutkan bahwa suplemen magnesium menurunkan jumlah waktu yang dibutuhkan orang untuk tertidur rata-rata 17 menit. Penelitian lain oleh Yijia Zhang dkk, tahun 2022 pada hampir 4.000 orang dewasa juga menunjukkan peningkatan magnesium untuk peningkatan kualitas dan durasi tidur.
Selain melawan depresi, magnesium juga dapat membantu mengatasi dan mencegah kecemasan. Penelitian pada tahun 2018 oleh Javad Anjom-Shoae dkk pada 3.172 orang dewasa mengaitkan peningkatan asupan magnesium dengan risiko depresi dan kecemasan yang lebih rendah. Kekurangan magnesium memungkinkan meningkatkan kerentanan tubuh terhadap stres yang dapat memperkuat gejala kecemasan. Penelitian lebih lanjut diperlukan berkaitan dengan penggunaan suplemen magnesium untuk manfaat ini. (*)
Editor | : Dhina Chahyanti |
Jelang Porprov Jatim 2025, Kondisi Gor Ken Arok Kota Malang Memprihatinkan
Demi AI dan Energi Bersih, Google Bangun Tiga Proyek Nuklir 600 MW di AS
Rusdi Kirana Nyatakan Dukungan Penuh Perangi Narkoba
Khofifah Optimis Jatim Jadi Pelopor Transformasi Sanitasi Nasional
Dari Pengusaha Rambah Praktisi Hukum, Peter Sosilo Raih Gelar Doktor
Perempuan di Kota Malang Laporkan Mantan Suami Gegara Tega Kasihkan Anaknya ke Orang Kaya
Tasyakuran 732 Tumpeng Serentak Peringati Hari Jadi Kabupaten Mojokerto
Wapres Gibran Ajak Generasi Muda Berkontribusi dalam Pembangunan Nasional
Pemerintah Beri Tanggapan Keras Terhadap Aksi Premanisme Berbasis Ormas
Kemenag Perketat Perlindungan Jemaah Haji Khusus, Asuransi dan Rumah Sakit Tak Boleh Sekadar Formalitas