TIMESINDONESIA, MADIUN – Sebagai upaya untuk mengatasi kesenjangan antara dunia kerja dan dunia pendidikan, perlu kolaborasi perkuliahan dengan melibatkan praktisi. Program Praktisi Mengajar merupakan salah satu kegiatan yang diinisiasi oleh Kemendikbud agar lulusan perguruan tinggi lebih siap masuk ke dunia kerja.
Impelmentasi program ini, mahasiswa akan diajar oleh praktisi yang ahli pada bidang tertentu. Kolaborasi ini dilakukan dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas baik secara luring maupun daring. Gayung bersambut, Prodi Pendidikan Biologi UNIPMA menindaklanjuti dengan menghadirkan berbagai praktisi untuk mengajar di kampus.
“Program ini mendorong kolaborasi aktif praktisi ahli dengan dosen agar tercipta pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam dan bermakna melalui kolaborasi sivitas akademika di perguruan tinggi dan profesional di dunia kerja,” ungkap Nurul Kusuma Dewi, PIC kegiatan.
Kharisma Pammai, seorang guru dari SMAN 3 Merauke bersama dosen Pendidikan Biologi UNIPMA. (Foto: Humas UNIPMA for TIMES Indonesia)
Kegiatan ini merupakan salah satu amanat Kemendikbud untuk UNIPMA melalui hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) tahun 2022.
Salah seorang praktisi yang hadir di UNIPMA pada semester gasal ini adalah Kharisma Pammai. Dia adalah seorang guru dari SMAN 3 Merauke dan peneliti anggrek di kawasan Merauke.
Kharisma Pammai berkolaborasi dengan Dr. Marheny Lukitasari dalam memberikan materi keanekaragaman tumbuhan secara teori, dan kolaborasi dengan Dr. Linda Yuhanna pada saat praktikum identifikasi anggrek. Mata kuliah ini ditempuh oleh mahasiswa pendidikan biologi semester 3.
Kharisma Pammai menyampaikan materi selama lima kali pertemuan yang terdiri dari 4 kali secara daring dan 1 kali praktikum secara luring.
Kharisma Pammai dan dosen Prodi Pendidikan Biologi bersama mahasiswa. (Foto: Humas UNIPMA for TIMES Indonesia)
“Saya senang bisa menyampaian materi orchidaceae dan mengenalkan anggrek Merauke sebagai suplemen pembelajaran kepada mahasiswa UNIPMA. Saya juga dapat mengimplementasikan buku monograf yang saya buat untuk perkuliahan mahasiswa,” ungkap Kharisma Pammai.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat mengetahui apa saja yang perlu dipelajari dan keterampilan apa saja yang perlu diasah dari implementasi mata kuliah keanekaragaman tumbuhan. Setelah lulus kuliah mereka akan memiliki keterampilan mumpuni dan relevan di dunia kerja sebagai guru, peneliti, konsevasi maupun sebagai taksonom.
Implementasi kegiatan ini diharapkan memberikan dampak positif bagi mahasiswa Pendidikan Biologi UNIPMA. “Sungguh ini adalah pengetahuan baru bagi saya tentang anggrek asli Indonesia khususnya dari kawasan Merauke. Praktisi menyampaikan materi dengan jelas dan membimbing kami dalam melakukan praktikum,” ungkap Ady Setyo, mahasiswa UNIPMA.
Dia berharap kegiatan serupa tetap berlanjut dengan menghadirkan praktisi lainnya pada setiap mata kuliah. (*)
Pewarta | : Suciati (CR-219) |
Editor | : Bambang H Irwanto |
Rupiah Tak Laku: Cermin Retak Ekonomi Kita
Tottenham ke Final Liga Europa, Son Heung-min Termotivasi Harry Kane
Kala Jamu Tradisional Bersinar dalam Festival Suadesa 2025 di Borobudur Magelang
Empat Tersangka Ditetapkan dalam Kasus Dugaan Korupsi Proyek Irigasi Wae Ces di Manggarai
Studi: Penderita Tekanan Darah Tinggi Butuh Lebih Banyak 6 Vitamin Ini
Lamine Yamal Buka Resep Dominasi Barcelona Atas Real Madrid Musim Ini
Tragedi Trisakti: Analisis Relasi Kekuasaan dan Pengetahuan Michel Foucault
Sembilan Korban Ledakan Amunisi di Garut Berhasil Diidentifikasi
Eddy Soeparno Dorong Koperasi Merah Putih sebagai Pilar Ekonomi Rakyat
Warga Kampung Bantar Kota Tasikmalaya Geger, Potongan Kaki Bayi Ditemukan di Selokan