TIMESINDONESIA, MALANG – Pendidikan Bahasa Mandarin UM (Universitas Negeri Malang) mengadakan lomba pidato berbahasa Mandarin dan bakat dalam menguasai keterampilan budaya Cina. Lomba ini diadakan pada Sabtu (18/3/2023).
Lomba yang diadakan di gedung Sasana Budaya Universitas Malang ini bertujuan untuk meningkatkan bakat dari siswa prodi Pendidikan Bahasa Mandarin UM, khususnya angkatan 2019 hingga 2022.
Ada 2 jenis lomba yang tersedia yaitu lomba bakat dan juga lomba pidato berbahasa mandarin. Lomba bakat ini menampilkan kebudayaan yang berasal dari Cina, seperti Wushu, tarian tradisional Tiongkok dan baca puisi. Sedangkan untuk lomba pidato berisi tentang Indonesia dan Tiongkok adalah satu keluarga
“Lomba pidato ini temanya tentang Indonesia dan Tiongkok adalah satu keluarga,” ucap Achmad Marzuqi, Penanggung Jawab Acara Hanyu Ri.
Selain itu, tujuan utama dari diadakannya lomba yang digelar Pendidikan Bahasa Mandarin UM ini untuk mempersiapkan kompetisi Hanyu Qiao atau Chinnese Bridge 2023.
Jumlah peserta dari lomba ini ada 20 peserta. Sebanyak 9 peserta ikut dalam bagian lomba pidato dan 11 peserta lainnya berada di lomba bakat.
“Peserta hanya berasal dari anak-anak mandarin angkatan 2019-2022,” kata Ketua Pelaksana Acara Hanyu Ri, Anintia Septi Lintangsari.
Anin menambahkan bahwa dengan diadakannya acara ini, Pendidikan Bahasa Mandarin UM bisa mempersiapkan kompetisi Hanyu Qiao dengan tepat.
Hanyu Qiao yaitu sebuah kompetisi bahasa Mandarin tahunan yang diselenggarakan oleh Confucius Institute. Yang dilombakan dari Hanyu Qiao ini tentang lomba baca puisi, pidato, tarian atau alat musik tradisional serta wushu. Confucius Institute ini adalah sebuah lembaga yang dimiliki oleh pemerintah Tiongkok yang bergerak dibidang pengembangan bahasa Mandarin pada orang asing.
Salah satu peserta bakat yang menampilkan tarian kotemporer Tiongkok adalah Retno Dwi Wulandari. Ia menampilkan tarian kotemporer dengan alunan musik tradisional dipadu dengan gerakan yang modern menjadikan tariannya berbeda dengan yang lain.
“Saya berharap semoga kedepannya Pendidikan Bahasa Mandarin UM bisa melahirkan siswa-siswa yang berprestasi dalam mempelajari kebudayaan Cina dan membanggakan,” kata Anin. (*)
Pewarta | : Alfounnier Arivia Narendra (MG-MBKM) |
Editor | : Deasy Mayasari |
Rupiah Tak Laku: Cermin Retak Ekonomi Kita
Tottenham ke Final Liga Europa, Son Heung-min Termotivasi Harry Kane
Kala Jamu Tradisional Bersinar dalam Festival Suadesa 2025 di Borobudur Magelang
Empat Tersangka Ditetapkan dalam Kasus Dugaan Korupsi Proyek Irigasi Wae Ces di Manggarai
Studi: Penderita Tekanan Darah Tinggi Butuh Lebih Banyak 6 Vitamin Ini
Lamine Yamal Buka Resep Dominasi Barcelona Atas Real Madrid Musim Ini
Tragedi Trisakti: Analisis Relasi Kekuasaan dan Pengetahuan Michel Foucault
Sembilan Korban Ledakan Amunisi di Garut Berhasil Diidentifikasi
Eddy Soeparno Dorong Koperasi Merah Putih sebagai Pilar Ekonomi Rakyat
Warga Kampung Bantar Kota Tasikmalaya Geger, Potongan Kaki Bayi Ditemukan di Selokan