TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Bupati Sleman Kustini SP menegaskan kader kesehatan memiliki peran yang sangat penting terhadap penurunan angka stunting di Kabupaten Sleman. Sebab, para kader kesehatan banyak memberikan edukasi kepada para calon pengantin, remaja, dan orang tua di tengah masyarakat.
“Yang selama ini melakukan sosialisasi kepada masyarakat bagaimana menanggulangi stunting ya para kader. Betapa pentingnya makanan yang bergizi agar bayi yang dikandung sang ibu kelak tidak stunting,” kata Kustini, Minggu (14/5/2023).
Untuk mencegah agar anak tidak stunting, Kustini meminta para remaja perempuan yang akan menikah minimal berusia 21 tahun. Sedangkan untuk laki-laki minimal berusia 25 tahun. Nah, dengan kesiapan usia tersebut maka kesehatan fisik maupun psikis menjadi salah upaya untuk meminimalisir terjadinya stunting pada anak.
“Karena itu, bagi remaja yang hendak menikah perlu memperhatikan usia dan kesiapan mental,” terang Kustini.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama mengapresiasi penurunan stunting di Kapanewon Prambanan karena angka stunting di Prambanan dibawah angka tingkat Kabupaten. Penurunan stunting di Kapanewon Prambanan sendiri hingga 6,29 persen. Sedangkan angka stunting tingkat Kabupaten mencapai angka 6,88 persen.
“Keberhasilan ini semoga bisa semakin menurun dan menjadi acuan bagi Kapanewon lain,” terang Cahya.
Menurut Cahya, salah satu cara mudah untuk mengingat pencegahan stunting adalah dengan langkah “ABCDE”. Langkah tersebut dapat dilakukan oleh remaja putri sebelum menikah hingga pasca melahirkan.
“Perlu diingat ABCDE. Aktif minum tablet tambah darah, Bumil harus teratur memeriksakan kegamilannya, Cukup mengonsumsi protein hewani untuk bayi, Datang ke posyandu setiap bulan dan Eksklusif ASI enam bulan,” jelas Cahya.
Kepala Puskesmas Pariwisata Prambanan, Toto Suharto mengatakan, angka stunting di Kawasan Kapanewon Prambanan mengalami penurunan. Data pada tahun 2021 sebesar 6,4 persen sedangkan pada tahun 2022 turun menjadi 6,29 persen. Toto mengatakan akan terus berupaya untuk menurunkan angka stunting, salah satunya dengan menggiatkan sosialisasi.
“Kami akan terus berupaya dengan slogan SMART yang dimiliki Puskesmas Pariwisata Prambanan. Solid, mumpuni, akurat, responsif, dan tangguh,” kata Toto. (*)
Pewarta | : Fajar Rianto |
Editor | : Irfan Anshori |
Lima Kloter Asal Jember Masuk Asrama Haji, Dua Jemaah Haji Jalani Perawatan
Pacitan Darurat Knalpot Brong, 18 Motor Diamankan dalam Razia Gabungan
Kebijakan Militeristik untuk Siswa
PPIH Sediakan Bus Antarkota Berspesifikasi Khusus Demi Kenyamanan Jemaah Haji
Ancelotti Sebut El Clasico menjadi Momen Penentuan Juara Liga Spanyol
BMKG: Hujan Lebat Diprediksi Landa Sebagian Besar Wilayah Indonesia pada Minggu
Yogyakarta Siap Wujudkan Sekolah Rakyat untuk Anak Miskin, Taman Siswa Jadi Lokasi Prioritas
Juara Olimpiade Nasional IPS Tingkat SMP, Ada Kabupaten Probolinggo!
Renungan Minggu: Kala Taat Menjadi Titik Balik
Ferel Rizki, Aktivis Kampus dari Cimahi yang Harumkan Indonesia di Panggung Internasional