TIMESINDONESIA, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia yang dikenal sebagai WHO atau World Health Organization telah meluncurkan panduan terbarunya yang mengajak masyarakat untuk mengadopsi pola makan seimbang dan bervariasi guna mengurangi risiko penyakit tidak menular. Dengan didasarkan pada bukti ilmiah terkini, WHO menggarisbawahi pentingnya pengaturan asupan lemak total, asam lemak jenuh, trans, dan karbohidrat dalam menu harian.
Salah satu panduan terbaru WHO adalah tentang asupan lemak, yang menekankan pentingnya memperhatikan kualitas dan kuantitas lemak dalam makanan. Menurut mereka, orang dewasa disarankan membatasi konsumsi lemak total hingga 30% dari total energi yang dikonsumsi. Lebih lanjut, organisasi ini menyarankan agar lemak yang dikonsumsi berasal dari asam lemak tak jenuh, dengan membatasi asupan asam lemak jenuh dan trans.
Panduan ini memberikan perhatian khusus pada lemak jenuh yang dapat ditemukan dalam daging berlemak, produk susu, dan minyak kelapa serta lemak padat lainnya.
Selain itu, WHO juga mengajak masyarakat untuk menggantikan asupan lemak jenuh dan trans dengan zat gizi lain yang lebih sehat, seperti asam lemak tak jenuh poliunsaturasi dan monounsaturasi yang dapat ditemukan dalam sumber makanan nabati. Hal ini membuka peluang bagi inovasi dalam memasak dan menciptakan makanan dengan sumber lemak yang lebih sehat, seperti minyak zaitun dan alpukat.
Panduan terbaru WHO juga memberikan sorotan pada pentingnya karbohidrat berkualitas dalam pola makan yang sehat. Guna menghindari asupan karbohidrat olahan yang tinggi gula dan tepung mereka merekomendasikan agar orang dewasa dan anak-anak mendapatkan karbohidrat dari sumber alami seperti biji-bijian utuh, sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan.
"Rekomendasi asupan sayuran dan buah-buahan untuk anak-anak dan remaja, yaitu 2 sampai 5 tahun setidaknya 250 gram per hari, 6 sampai 9 tahun setidaknya 350 gram per hari, dan 10 tahun ke atas setidaknya 400 gram per hari," tulis WHO melalui laman resmi mereka (17/7/2023).
Dalam laman resmi tersebut juga disertakan rekomendasi mengenai asupan serat pangan alami. "2 sampai 5 tahun setidaknya 15 gram per hari, 6 sampai 9 tahun setidaknya 21 gram per hari, dan 10 tahun ke atas setidaknya 25 gram per hari," tambahnya.
Panduan ini memberikan penekanan pada pentingnya serat pangan alami yang dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah penambahan berat badan yang tidak sehat. Inisiatif kesehatan ini mendukung upaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan berdaya, dengan mengurangi risiko penyakit tidak menular seperti diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan beberapa jenis kanker.
Dengan mengikuti panduan WHO, masyarakat dapat berpartisipasi dalam inovasi kesehatan melalui pemilihan makanan yang lebih bijaksana, menciptakan pola makan seimbang yang memperkuat kekebalan tubuh, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Pewarta | : Khodijah Siti |
Editor | : Khodijah Siti |
Hilman Latief Ingatkan Jemaah untuk Patuhi Aturan agar Kegiatan Haji Lancar
Finalisasi Coretax untuk Meningkatkan Kepatuhan dan Penerimaan Pajak
Sempat Gencatan Senjata 5 Jam, India-Pakistan Tegang Lagi
Penutupan Pendakian Gunung Binaiya Diperpanjang
Waktunya Beli Sepatu! Sports Station Gelar Diskon Gede-Gedean
Kemitraan UI-UC Berkeley Makin Erat, Dorong Lompatan Riset Lintas Negara
Menebar Terang dalam Cinta dan Ilmu: Pesan Perpisahan Puteri Indonesia Intelegensia 2024
Polisi Militer dan Bayang-Bayang Disiplin
Presiden Prabowo Beli Dua Sapi dari Bantul untuk Hewan Kurban
Lima Kloter Asal Jember Masuk Asrama Haji, Dua Jemaah Haji Jalani Perawatan