TIMESINDONESIA, KEDIRI – Tantangan yang dihadapi kaum wanita dalam hidup semakin beragam. Mulai dari masalah kesehatan sampai kekerasan, menjadi tantangan tersendiri bagi kaum wanita untuk maju. Tidak hanya di kota besar, tapi juga di kota yang tengah berkembang seperti Kota Kediri.
Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar, menuturkan perempuan yang ingin belajar menjadi perempuan yang berdaya, akan lebih tangguh dan siap menghadapi segala macam risiko dan tantangan yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Hal itu diungkapkan saat membuka sekolah bagi perempuan bekal tantangan hidup di masa depan nanti (program Selimut Hati).
"Kalau semua hal tidak siap, tidak memiliki ilmu kesehatan, tidak tahu hak-hak perempuan, agama, fiqih perempuan kita bisa jadi korban dan kita jadi perempuan yang tidak berdaya," kata wanita yang akrab disapa Bunda Fey, Selasa (29/08/2023).
Wawasan dan ilmu ini diharapkan akan menambah kualitas hidup dari para remaja putri dan wanita di Kota Kediri. Apalagi kedepan Kota Kediri akan terus berkembang, dan tentu saja tantangan yang akan dihadapi kaum wanita akan juga turut bertambah.
Menurut Bunda Fey, tidak ada cara yang efektif untuk mencegah pernikahan dini dan kekerasan seksual selain pendidikan. Forum seperti Selimut Hati bisa menjadi ajang untuk menimba ilmu. "Makanya di kegiatan ini ada banyak narasumber kompeten, mari kita belajar bersama, gali ilmu sebanyak-banyaknya," tambahnya.
Wawasan dan bekal ilmu tadi juga bisa dimanfaatkan nanti ketika menuju gerbang pernikahan. Lewat Selimut Hati para remaja putri Kota Kediri bisa memahami apa saja hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menuju gerbang pernikahan.
Karena setiap perempuan pasti ingin menikah, dan kehidupan pernikahan tidak segampang yang dibayangkan.Dengan bekal wawasan yang cukup sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, maka akan tercipta sebuah keluarga yang bahagia dan sejahtera serta melahirkan anak sehat jauh dari rantai stunting.
Narasumber Selimut Hati Batch 4 menghadirkan 5 orang berkompeten dalam bidangnya seperti Kalis Mardiasih seorang penulis dan aktivis perempuan, Nur Rofiah yang berprofesi sebagai akademisi, Tatik Imadatus seorang psikolog, Elizabeth Biretni yang berprofesi sebagai dokter spesialis kandungan dan pemerhati kesehatan, serta Ketua Pengadilan Negeri (PN) Kota Kediri Maulia Martwenty. (*)
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Tim Futsal Putra Kabupaten Lamongan Amankan Tiket Porprov Jatim 2025
Jelang Porprov Jatim 2025, Kondisi Gor Ken Arok Kota Malang Memprihatinkan
Demi AI dan Energi Bersih, Google Bangun Tiga Proyek Nuklir 600 MW di AS
Rusdi Kirana Nyatakan Dukungan Penuh Perangi Narkoba
Khofifah Optimis Jatim Jadi Pelopor Transformasi Sanitasi Nasional
Dari Pengusaha Rambah Praktisi Hukum, Peter Sosilo Raih Gelar Doktor
Perempuan di Kota Malang Laporkan Mantan Suami Gegara Tega Kasihkan Anaknya ke Orang Kaya
Tasyakuran 732 Tumpeng Serentak Peringati Hari Jadi Kabupaten Mojokerto
Wapres Gibran Ajak Generasi Muda Berkontribusi dalam Pembangunan Nasional
Pemerintah Beri Tanggapan Keras Terhadap Aksi Premanisme Berbasis Ormas