Peristiwa Daerah
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sosok penari ritual Seblang Olehsari, Banyuwangi, Jawa Timur kerap membuat penasaran. Maklum, separuh wajahnya tertutup omprok yaitu janur saat melakukan tarian Seblang.
Ternyata d ibalik semua itu, terdapat paras wajah cantik nan anggun. Adalah Dwi Putri Ramadhani, putri pasangan Abdul Wahid dan Salwati yang terpilih secara supranatural oleh tokoh adat menjadi penari di upacara adat Ritual Seblang Olehsari.
Perempuan berkulit kuning langsat itu, mengaku tidak memiliki kemampuan atau bakat sama sekali di bidang menari. Namun, pada saat ritual adat berlangsung, raga Putri yang dimasuki oleh roh leluhurnya (trance) menyebabkan ia dengan piawainya menari di atas panggung bundar upacara adat.
“Saya tidak bisa menari sama sekali,” kata Putri sapaan akrab dara kelahiran tahun 2003, Sabtu, (6/5/2023).
Namun, siapa sangka. Bagai air yang tenang, gadis dengan tinggi badan 159 cm ini, memiliki segudang prestasi yang menakjubkan. Baik di kancah kabupaten maupun nasional.
Penari Seblang Olehsari, Dwi Putri Ramadhani, menyabet berbagai kejuaraan atletik. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
Sebut saja, pada tahun 2017, Putri berhasil membawa pulang piala peringkat 3 di kejuaraan atletik pelajar se Jawa Timur dengan kategori kelompok C 100 meter putri.
Selain itu, Putri pernah juara satu bidang atletik di Pekan Olahraga Kabupaten Banyuwangi, pada tahun 2018. Menariknya, ia menyabet dua kategori sekaligus pada momen tersebut. Yakni di kategori 100 m dan 200 m.
Keahlian Putri dalam lomba atletik memang tidak perlu diragukan lagi. Remaja ini juga pernah juara ditingkat nasional pada tahun 2018 di Gelanggang Olahraga (Gelora) Bung Karno Jakarta Pusat. Kala itu, Putri berhasil membawa pulang piala juara 2 lari kategori U18 estafet 4 X 100 meter putri.
Putri berkisah, ia menggeluti olahraga atletik sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Berkat dukungan dan semangat dari keluarga dan orang terdekat, pihaknya juga berhasil membawa medali di tingkat Pekan Olahraga dan Seni tingkat SD ke 7 pada tahun 2015 di Jawa Timur.
“Berkat doa serta dukungan ibu dan almarhum ayah, saya bisa mencapai semua itu,” ujar gadis dengan model rambut Bob.
Keahlian Putri tidak berhenti disitu. Ternyata ia juga ahli berkuda.
Dulu sebelum kudanya yang bernama Caroline meninggal, kata Putri, ia sering bermain kuda. Bahkan, antara Putri dan kuda kesayangannya memiliki ikatan batin yang kuat.
“Waktu kuda saya masih ada, itu jika saya sakit, kudanya juga ikut sakit,” ungkapnya.
Usai kuda kesayangannya meninggal, Putri saat ini memiliki hobi lain yaitu memancing.
“Saya juga sering pergi mancing dan jalan-jalan disuatu tempat sendirian,” tuturnya.
Sebagai informasi, penari Seblang Olehsari biasanya ganti setiap 3 tahun sekali. Dimana mereka yang menjadi penari adalah keturunan dari leluhur mereka dan tidak boleh atau belum menikah selama upacara adat berlangsung. (*)
| Pewarta | : Fazar Dimas Priyatna |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |