TIMESINDONESIA, JAKARTA – Penarikan dua skuadron pesawat tempur F-15 C/D Strike Eagles dari pangkalan militer Kadena di Okinawa, Jepang, telah menimbulkan keresahan dari sejumlah anggota parlemen dan senator Amerika Serikat.
Keputusan itu sudah pasti akan mempengaruhi sekitar setengah armada perang AS yang sudah tua yang ditempatkan di Jepang disaat AS bergulat dengan penumpukan militer Cserikathina yang cepat.
Empat anggota parlemen utama Partai Republik dan para senator khawatir penarikan itu bisa mengirimkan sinyal yang salah ke Beijing serta sekutu AS di kawasan itu.
"Meskipun kami setuju dengan kebutuhan untuk memodernisasi armada Angkatan Udara untuk melawan meningkatnya ancaman China, tapi yang kami prihatinkan adalah adanya laporan yang menunjukkan bahwa tidak akan ada kehadiran permanen untuk menggantikan F-15 Okinawa," kata Senator Marco Rubio dan mantan duta besar AS untuk Jepang, William Hagerty, serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Mike Gallagher dalam sebuah surat kepada Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin.
Dalam sebuah surat baru kepada Menteri Pertahanan itu mereka juga meminta pengarahan tentang keputusan untuk menghapus pasukan permanen dari Pangkalan Udara Kadena di Okinawa, Jepang.
Kekhawatiran itu menguat karena China menjadi semakin agresif di Indo-Pasifik, termasuk terhadap Taiwan.
"Pesan ke China adalah Amerika Serikat tidak serius untuk membalikkan penurunan kekuatan militernya," kata mantan wakil komandan Angkatan Udara Pasifik dan pensiunan pilot F-15, David Deptula,
“Ini akan mendorong China untuk mengambil tindakan yang lebih dramatis," kata David seperti dikutip dari pernyataannya kepada Financial Times.
Namun seperti dilansir Japan Today, Amerika Serikat berjanji untuk tetap menghadirkan militernya di prefektur pulau selatan Jepang, Okinawa dan akan menggantinya dengan kekuatan yang lebih baru dan modern.
Angkatan Udara Amerika Serikat berencana akan mengirim pesawat tempur F-22 dari Alaska ke Okinawa secara bergilir.
Diketahui mulai Selasa (1/11/2022) Amerika Serikat secara bertahap menarik sekitar setengahnya dari 100 pesawat tempur Angkatan Udara F-15, yang sudah beroperasi di Okinawa selama lebih dari 30 tahun itu untuk kembali ke pangkalannya di Amerika Serikat sampai dua tahun ke depan.
Juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pat Ryder menekankan selama konferensi pers, Selasa, bahwa AS akan tetap mempertahankan kehadiran militernya di pangkalan Kadena bahkan merotasi dengan pesawat-pesawat tempur generasi keempat dan kelima yang canggih untuk mengisi ulang F-15.
Angkatan Udara Amerika Serikat sempat mengatakan pekan lalu, bahwa pengerahan pesawat tempur canggih itu bersifat sementara dan Departemen Pertahanan belum membuat keputusan tentang solusi jangka panjang.
Mengutip laporan yang mengatakan bahwa rencana untuk mempensiunkan dua skuadron F-15 akan melibatkan setengah dari sekitar 100 pesawat tempur Angkatan Udara AS di Jepang itu menciptakan kekhawatiran para anggota parlemen bahwa itu akan menjadi pengurangan nyata kekuatan tempur Amerika di Indo-Pasifik.
Mereka juga mengatakan langkah itu bisa menurunkan batas agresi China yang berambisi menyatuan kembali Taiwan, pulau demokratis yang diperintah sendiri yang diklaim Beijing sebagai miliknya.
Jepang adalah sekutu dekat AS yang menampung sekitar 54.000 tentara AS. Okinawa adalah rumah bagi sebagian besar kehadiran militer AS di Jepang dan Kadena adalah pangkalan udara utama di wilayah tersebut.
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Duta Pancasila dan Peran Generasi Muda Jelang Indonesia Emas 2045
PPIH Siapkan 32 Bus Ramah Disabilitas bagi Jemaah Haji Indonesia
Ayu Apriliya Kusuma, Buka Jalan Perempuan Berhijab Bangka Belitung Lewat Putri Hijabfluencer
Dalam Empat Hari Kunjungan Wisatawan ke Bantul Tembus 43.226 Orang, PAD Capai Rp 432 Juta
Pagar Tembok TPU Sumbersari Kota Malang Terancam Roboh, Pemkot Malang Dianggap Slow Respons
Kebut Persiapan Sekolah Rakyat, Pemkab Banyuwangi Geber Renovasi Gedung Balai Diklat PNS Licin
Dihibur Gambyong Jreng, Komunitas Madiun Raya Gathering di Pasar Jadoel Ngegong
Berbobot 900 Kg, Sapi PO Anom Milik Peternak Pleret Bantul Juga Dibeli Presiden Prabowo
Pabrik Rokok Ilegal Diduga Milik Manajer Arema FC Akhirnya Digerebek Bea Cukai
Son Heung-min: Saatnya Tottenham Angkat Trofi, Seperti Harry Kane